Berita

ISIS/Net

Hukum

Komisi I Akui ISIS Bisa Subur Di Indonesia

MINGGU, 11 DESEMBER 2016 | 07:05 WIB | LAPORAN:

Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Negeri ini pun merupakan negara berpenduduk Islam terbesar di dunia. Sehingga tak menutup kemungkinan bibit-bibit organisasi teroris Negara Islam (ISIS) tumbuh subur di Indonesia.

"Ada lah, sudah ada di negara-negara yang ada Islamnya mungkin saja benih-benih itu tumbuh, bukan tidak ada. Apalagi Indonesia ini mayoritas muslim, ISIS itu kan muslim. Jadi kemungkinan-kemungkinan itu pasti ada," kata anggota Komisi I DPR RI Ahmad Dimyati Natakusuma ketika dihubungi wartawan, Minggu (11/12).

Kehadiran kelompok ISIS menurutnya muncul karena tidak hadirnya negara (state) dalam penegakan hukum, dimana hukum yang  harusnya dijadikan sebagai panglima namun tidak ditegakkan secara adil.


"Kalau hukum sudah jadi panglima ya tegakkan, negara harus ada ditengah tidak boleh ke kanan ke kiri, harus adil, keadilan itu yang harus dijunjung," kata Dimyati.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengungkapkan bahwa saat ini kelompok ISIS sedang mengincar Filiphina Selatan untuk membangun markas baru di kawasan Asia Tenggara.

Senada dengan Panglima TNI, Dimyati mengatakan bahwa dirinya mendengar kabar bahwa kelompok ISIS sedang membangun basis (kekuatan) di Filipina Selatan karena disitu hukum seakan tak berlaku, pasalnya ada  kelompok Abu Sayyaf.

Untuk mengantisipasi agar di Indonesia tidak terjadi hal serupa, maka menurut dia harua dilakukan reformasi hukum agar nantinya hukum bisa ditegakkan sesuai dengan amanat konstitusi.

"Kalau itu dibiarkan apalagi negara misalnya membiarkan hukum di bumi Indonesia, ya membuat ISIS-ISIS baru atau akan tumbuh degradasi hukum atau residivis-residivis baru," pungkasnya. [wah]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya