Berita

Sri Mulyani/Net

Bisnis

Awan Gelap Ekonomi Global Mengikuti Kita

Sri Mulyani:
SABTU, 10 DESEMBER 2016 | 09:14 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Awan gelap masih merundung perekonomian global. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan, dampaknya pasti terasa ke perekonomian dalam negeri. Meski begitu, kata dia, APBN 2017 dirancang tak hanya menciptakan daya tahan, tapi juga agar terus bertumbuh.

Hal itu disampaikan Sri Mul saat memberi sambutan dalam acara Economy Outlook 2017 yang digelar Ikatan Bankir Indonesia (IBI) di Plaza Bapindo, Jakarta, kemarin.

Sebelum menyampaikan berbagai strategi pemerintah menghadapi ketidakpastian ekonomi global, Sri Mul lebih dulu mengritik para bankir yang tergabung dalam IBI. Menurut eks Direktur Pengelola Bank Dunia itu, ada 70 persen dari 963 komisaris dan direksi yang belum memanfaatkan program tax amenesty.


Rinciannya, 215 komisaris dan dan 410 direksi yang belum ikut program pengampunan pajak. Sri Mul mengancam, jika para bankir ini tidak patuh, dia minta IBI mencabut sertifikat para bankir tersebut. "Saya tahu nama komisaris dan direksinya. Saya tahu nama banknya," kata Sri mengawali pemaparannya.

Dia bilang, kalau sertifikat para bankir yang tak patuh tersebut tidak dicabut akan bikin jelek kredibilitas IBI. Sri Mul bilang, bankir itu bak malaikat. Membuat catatan detaik soal keuangan, seperti malaikat mencatat amal buruk dan kebaikan manusia. Nah, dia berharap, bankir juga menghitung dan mencatat laporan pajaknya secara benar. "Saya tidak minta jiwa raga anda. Saya hanya minta bayarlah pajak," pintanya.

Sri Mul mengungkapkan, uang tebusan amnesti pajak per 8 Desember lalu sudah mencapai Rp 100,5 triliun. Jumlah tersebut terdiri atas wajib pajak orang pribadi non usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Rp 81,9 triliun, orang pribadi UMKM Rp 3,9 triliun, badan non-UMKM Rp 10,5 triliun; dan badan UMKM Rp 300 miliar. Dia menyayangkan, peserta amnesti pajak baru mencapai 482 ribu wajib pajak. Sedangkan jumlah bankir mencapai 150 ribu orang. "Kalau bankir ikut semua, pasti (jumlahnya) di atas ini," katanya.

Soal ekonomi di tahun 2017, apa yang disampaikan Sri Mul tak jauh-jauh beda dari sebelumnya. Dia bilang, perekonomian global saat ini penuh ketidakpastian. Penyebabnya ada sejumlah perubahan kebijakan politik di sejumlah wilayah.

Misalnya terpilihnya Donald Trump sebagai Presdien AS, keluarnya Inggris dari Uni Eropa dan sebagainya. Pertumbuhan ekonomi global pun diprediksi masih akan melambat. Tahun 2017, pertumbuhan ekonomi global diprediksi ada di angka 3,1 persen, lebih rendah dari 2016 yang ada di angka 3,2 persen. Setelah krisis global, tren pertumbuhan ekonomi terus menurun. Indonesia dengan sistem ekonomi terbuka, pasti terkena imbasnya.

Karena itu, Sri Mul bilang, APBN 2017 disusun kredibel dan seefektif mungkin. Tidak hanya untuk menciptakan daya tahan, tapi juga bagaimana agar ekonomi terus bertumbuh. Misalnya, dalam APBN 2017, pertumbuhan ekonomi dipatok di angka 5,1 persen. Proyeksi ini lebih tinggi dari proyeksi Bank Indonesia yang mematok di angka 5-5,04 persen. "Target ini adalah asumsi yang hati-hati, namun tidak mengurangi optimisme," kata dia.

Adapun pertumbuhan ekonomi 2016 diprediksi ditutup pada angka 5,0 persen. "Ini memang lebih baik dari tahun lalu, tapi itu bukan suatu yang terbaik yang bisa kita lakukan, kita masih bisa lakukan lebih baik lagi," ujarnya.

Bisakah mencapai target itu? Sri Mul optimis mampu. Berbagai cara dilakukan. Misalnya dengan memanfaatkan investor dalam negeri. Dia bilang, pemerintah akan mendorong investasi baik dari konsumsi pemerintah secara langsung, BUMN, maupun dari pihak swasta. Di sisi sektoral, sektor manufaktur, konstruksi, pariwisata, perdagangan, transportasi, dan komunikasi masih bisa untuk tumbuh positif.

Belanja pemerintah masih sama dengan sebelumnya yaitu belanja yang bersifat produktif seperti infrastruktur dan sosial. Pembangunan infrastruktur diharapkan dapat menunjang investasi. sedangkan sosial seperti edukasi dan kesehatan diharapkan mampu menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, di mana mayoritas penduduk Indonesia saat ini didominasi oleh para anak muda. "Ini semua untuk memperkuat ekonomi Indonesia dalam menghadapi situasi yang tidak pasti di luar," ucapnya. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya