Berita

Ahok/Net

Hukum

KPK Diminta Usut Dugaan Penyelewengan Bansos Oleh Ahok

JUMAT, 09 DESEMBER 2016 | 17:40 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didesak serius dalam mengungkap kasus korupsi yang melibatkan gubernur non aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Sejauh ini, calon petahana di PIlkada DKI 2017 itu diduga kuat terlibat dugaan korupsi dalam pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras, kasus suap proyek reklamasi Teluk Jakarta, dan penistaan agama.

Kali ini, Ahok didera isu penyelewengan dana bantuan sosial senilai lebih dari Rp 10 triliun. Jumlah itu akumulasi sejak dia mendampingi Joko Widodo (Jokowi) sebagai wakil gubernur DKI pada 2012.

"KPK dituntut bertindak lebih tegas dan aktif dalam menyelesaikan kasus-kasus mantan Bupati Belitung Timur itu," kata pengamat kebijakan publik dari Budgeting Metropolitan Watch (BMW) Amir Hamzah kepada wartawan, Jumat (9/12).


Menurutnya, KPK harus bertindak lebih tegas dan aktif dalam menyelesaikan kasus yang melibatkan Ahok selama ini. Hal itu bertujuan untuk menjaga nama baik KPK secara kelembagaan, dan tidak menambah kekecewaan publik atas lambannya penuntasan berbagai kasus Ahok.‎

"Agar KPK juga tidak dinilai telah melindungi Ahok," tegas Amir.

Mencuatnya dugaan peyelewengan dana bansos Pemprov DKI Jakarta oleh Ahok mencapai Rp 10 triliun pertama kali diungkap oleh Andi Arief yang merupakan mantan Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurutnya, Ahok tidak jujur selama ini dengan memanfaatkan ketidaktahuan media massa, pendukung, serta warga ibu kota.

"Ahok sering bohong. Dia memanfaatkan ketidaktahuan media, pendukungnya dan rakyat. Dia menutupi fakta, itulah elektabilitasnya jatuh," beber Andi lewat jejaring sosial Twitter.

Dia juga menuding bahwa selama memimpin DKI Jakarta bersama Jokowi maupun Djarot Saiful Hidayat, Ahok sudah meraup lebih dari Rp 10 triliun dana bansos hanya dengan bermodal proposal. [wah]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya