Foto/Net
Foto/Net
Arcandra menceritakan, paÂda tahun 2010 dirinya pernah diminta membuat alat pengeÂbor minyak di sebuah lapangan marjinal di Peru yang kondisÂinya mirip Natuna. "Kita lihat dalamnya 54 meter, hampir sama dengan Natuna. Mereka minta tahan gempa sampai 9,5 skala richter. produksinya 10.000 bph (barel per hari), dan didesainkan 24 wheel," ungkap Arcandra di Jakarta, kemarin.
Dengan menghabiskan wakÂtu selama dua tahun, lanjut Arcandra, dirinya berhasil menyelesaikan riset pembuaÂtan alat pengeboran untuk lapangan marginal di Peru. Yakni dimulai pada Januari 2011 dan selesai Oktober 2012. Menurutnya, pemasangan alat tersebut tidak menggunakan crane karena lapangan beÂrada di daerah terpencil. Alat pengeboran dibuat seperti mainan lego, bisa dipasang dan dipindah-pindahkan tanpa crane. "Saat ini lapangan minÂyak di Peru masih berproduksi. Dengan alat yang tergolong murah," ungkapnya.
Populer
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
UPDATE
Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10
Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01
Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51
Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40
Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26
Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07
Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01
Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54
Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31
Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10