Berita

Foto/Net

Bisnis

Ratusan Industri Jamu Terpaksa Gulung Tikar

Regulasi Kemenkes Bikin Biaya Operasi Membengkak
RABU, 07 DESEMBER 2016 | 08:43 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pengusaha mengeluhkan banyaknya kebijakan dari Ke­menterian Kesehatan (Kemen­kes) yang memberatkan industri jamu dalam negeri. Alhasil, banyak pelaku usaha obat tradis­ional menengah ke bawah yang gulung tikar.

Ketua Umum Gabungan Pen­gusaha Jamu dan Obat Tradis­ional Indonesia atau GP Jamu Indonesia Dwi Ranny Pertiwi Zarman mengatakan, besarnya biaya operasional untuk kep­erluan pengurusan perizinan serta regulasi yang ditetapkan oleh Kemenkes sangat merugi­kan. "Yang menjadi persoalan, regulasi bagi pengusaha jamu tradisional disetarakan dengan regulasi industri farmasi. Alha­sil, biaya operasional membeng­kak," ujarnya, kemarin.

Salah satu contohnya, kata dia, adalah biaya ekspor jamu yang dirasa sangat memberat­kan. Contohnya jamu impor ke dalam negeri biayanya sangat murah di bawah Rp 5 juta. Se­mentara untuk ekspor, industri harus merogoh kocek Rp 30 juta.


Kendala lainnya yang dira­sakan pengusaha jamu adalah faktor jarak tempuh pengurusan perizinan yang harus dilakukan di wilayah pusat, yakni Jakarta. "Selama ini kami untuk mengu­rus segala keperluan perizinan harus ke pusat. Biaya yang dike­luarkan tentunya tidak sedikit," katanya.

Ia mengaku, pelaku industri jamu tidak keberatan jika pemer­intah memberlakukan regulasi. Namun harus ada klasifikasi ter­hadap pelaku usahanya. "Jangan disamaratakan, karena tiap-tiap pelaku usaha memiliki kemam­puan modal yang berbeda. Kalau terus begini keadaannya, kami pun yang sudah besar bisa goy­ang juga," keluhnya.

Selain itu, pemasaran produk jamu juga terusik karena adanya beberapa oknum masyarakat yang memproduksi jamu secara ilegal. Akibatnya, penjualan menurun karena kepercayaan masyarakat menurun. "Kalau ada jamu ilegal kami selalu di ekspos, sementara kegiatan baik tidak," katanya.

Rentetan persoalan tersebut, kata dia, berimplikasi pada keberlangsungan usaha jamu di tanah air. Selama kurun waktu beberapa tahun terakhir, kata dia, banyak pelaku usaha jamu menengah ke bawah yang gu­lung tikar akibat keadaan itu. "Sampai saat ini saja sudah ratusan industri jamu kecil yang tutup lantaran tidak sanggup mengikuti regulasi yang diterap­kan pemerintah," ungkapnya.

Ranny berharap, pemerintah melakukan kajian kembali aturan yang diberlakukan bagi industri jamu. Hal ini untuk menjaga keberlangsungan industri jamu di Tanah Air. "Saya sudah sampai­kan kepada DPR dan ditanggapi positif," ungkapnya.

Persaingan Ketat

Ketua Dewan Pembina GP Jamu Indonesia Charles Saerang mengatakan, produk jamu Indo­nesia menghadapi persaingan ketat dari obat tradisional di beberapa negara tujuan ekspor. Misalnya, Malaysia yang men­erapkan program penggunaan jamu lokal kepada wargan­ya. Pemerintahnya membantu pelaku usaha dalam hal brand­ing, desain, serta pengemasan produk.

Kompetisi ketat juga terjadi di Filipina dan Thailand. "Pe­merintah belum punya program ekspor yang jelas, sehingga pelaku usaha tidak tahu tar­get pasarnya. Kalau kapasitas produksi sih kami tidak masalah, yang masalah adalah kami belum dapat niche market," ujarnya. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya