Berita

Pertahanan

Kapolri Tito: Terorisme Di Poso Karena Dendam

SELASA, 06 DESEMBER 2016 | 16:32 WIB | LAPORAN:

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menegaskan, penanggulangan teroris bukan hanya tugas Polri. Melainkan, sudah menjadi tanggung jawab bersama dari seluruh entitas bangsa.

"Melawan terorisme tidak dapat dilakukan sendirian," kata Tito di acara MoU penanggulangan terorisme di Indonesia antata Polri dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mou di hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (6/12).

Menurut mantan Kepala BNPT itu, ada tiga pendekatan dalam menghadapi terorisme. Pertama, soft approach dengan penekanan deradikalisasi. Teknisnya, melalui konseling dengan tujuan untuk memahami pikiran mereka kenapa masuk dalam jaringan ini. Ada faktor materi, ada juga faktor emosi.


"Seperti di Poso, mereka karena dendam. Mereka dendam karena pada saat terjadi konflik di Poso, keluarga mereka merasa banyak dibunuh dari kaum nasrani," ujar Tito.

Lalu langkah kedua, berupa soft approach dan perlu dilakukan post release. Metode tersebut, kata Tito, ditekankan untuk penguatan sistem pembinaan bagi narapidana terorisme di LP (Lembaga Pemasyarakatan).

"Deradikalisasi di LP sangat minim. Tak ada porgram khusus. Yang ada hanya di BNPT, itupun sporadis. Oleh karena itu MoU tadi Polri menyambut gembira," ungkap lulusan Akpol 1987 itu.

Sedangkan langkah pendekatan ketiga, dilakukan melalui metodeHard Approach (penanganan keras). Metode ini, terdiri dari tiga instrumen yang saling bertautan dalam penerapannya.

Antara lain, military strategy approch, intelligent strategy approch dan law enforcement approch.

"Tetapi, dalam hal ini tidak ada yang murni military strategy approch. Dalam militer strategy approch harus dibantu intelijen dan penegak hukum. Intelligent strategy approch juga harus didukung militer dan penegak hukum. Begitu juga law enforcement approch juga harus didukung militer dan intelijen," paparnya.

Dalam acara tersebut, selain Kapolri hadir pula Kepala BNPT Komisaris Jenderal Suhardi Alius, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, anggota komisi III DPR RI, Arsul Sani dan Junimart Girsang, serta tamu dari kedutaan besar negara-negara sahabat.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya