Berita

Agus Rahardjo/Net

Hukum

Jebolan PTIK Jadi Incaran KPK, Ini Alasannya

SENIN, 05 DESEMBER 2016 | 21:44 WIB | LAPORAN:

Perwira lulusan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) kemungkinan bakal berkarir di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pasalnya, Ketua KPK Agus Rahardjo berencana menambah personil khususnya penyidik dari unsur kepolisian.

Menurut Agus, para perwira jebolan PTIK lebih cocok untuk ditarik menjadi penyidik. Meski demikan, pihaknya akan tetap melakukan pelatihan kepada para perwira sebelum duduk di lembaga antirasuah.

"Jadi, lulusan PTIK yang baru itu nanti kami rekrut agar bisa masuk ke KPK menjadi penyidik," ujar Agus di Kantornya, jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (5/12).


Dia menjelaskan, pada tahun 2016, KPK membutuhkan sedikitnya 200 penyidik, ditahun selanjutnya kebutuhan penyidik KPK meningkat dua kali lipat yakni 400 penyidik. Hal ini jugalah pihaknya meminta agar Polri menyediakan tenaga penyidik. Salah satunya adalah polisi yang baru selesai menempuh pendidikan di PTIK.

Rencana Agus mendapat respon positif oleh Kepala Kepolisian RI, Jenderal Polisi Tito Karnavian.

Menurut Tito, saat dirinya bertemu dengan Agus, ketua KPK itu sempat menyinggung mengenai penambahan penyidik dari unsur Kepolisian.

"Beliau membutuhkan personel. Banyak (kami berikan nanti)," tegas Tito di kesempatan yang sama.

Sebelumnya, Tito menyambangi Agus Raharjo untuk membahas kerjasama antara Kepolisian, KPK dan Kejaksaan Agung (Kejagung) yang bakal terwujud dalam Surat Keputusan Bersama (SKB).

Salah satu kerjasama tersebut mengenai Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan secara elektronik atau e-SPDP‎. Melalui e-SPDP berkas perkara tidak lagi berbentuk tumpukan kertas melainkan dalam bentuk berkas elektronik. Adanya e-SPDP juga mempermudah pengiriman berkas perkara baik dari KPK, Kejagung maupun ke Kepolisian. [sam]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya