Berita

Akon, Becca, dan Boris Kodj/Tulwe

Bisnis

Menangkan Kontrak 1 Juta Dolar AS Lewat Kontes Musik Tulwe

SENIN, 05 DESEMBER 2016 | 15:23 WIB | LAPORAN:

Perusahaan teknologi dari Silicon Valley, Tulwe Inc, baru meluncurkan kontes musik global mereka di Dubai bulan lalu, yang menghadirkan bintang tamu spesial Akon.

Acara tersebut dimeriahkan oleh aktor Hollywood Boris Kodjoe sebagai pembawa acara dan turut mengundang bintang musik multi-platinum Akon, serta bintang tamu dari Ghana, Becca.

Sampai pada tanggal 1 Februari tahun 2017, Tulwe Inc akan fokus melakukan perjalanan keliling dunia mencari penyanyi berbakat yang layak memenangkan kontrak senilai 1 juta dolar AS melalui kontes musiknya.


Tujuan utama dari aplikasi tersebut adalah memberikan kesempatan bagi siapa pun, dari mana pun untuk menunjukkan bakat bernyanyi mereka kepada dunia. Siapa saja yang memiliki bakat bernyanyi -tidak peduli dari Bali, Papua, Bangkok, Bangalore, atau bahkan dusun terpencil di Kenya- bisa berpartisipasi dengan merekam dan mengunggah video mereka yang sedang bernyanyi ke platform Tulwe.

Video yang terunggah kemudian akan melewati proses pemungutan suara dari penonton seluruh dunia. Secara keseluruhan, bisa dikatakan bahwa Tulwe berusaha untuk membawa proses audisi dan pencarian bakat musik ke pintu depan setiap orang yang memiliki smartphone, bertolak belakang dengan proses yang ada saat ini.
 
Dr. Anthony Karim Adam, CEO sekaligus salah satu perintis Tulwe Inc merupakan fans berat tayangan kontes musik seperti  American Idol, X-Factor, dan The Voice.

"Kami suka menonton aspek drama, penilaian, dan kompetisi antara para peserta. Kami selalu ingin peserta favorit kami maju ke babak selanjutnya," jelas Adam dalam rilis yang diterima redaksi.

Terinspirasi dari apa yang ditonton, Adam dan rekan-rekan Tulwe memutuskan kalau mereka juga ingin memberdayakan orang-orang dengan memberikan mereka kesempatan untuk didengarkan, tanpa mempedulikan tempat di mana mereka berada.

Adam menjelaskan bahwa terkadang terdapat peserta berbakat yang perlu menempuh perjalanan yang jauh hanya untuk mengikuti audisi. Namun, tidak jarang juga yang hadir mengikuti audisi, namun tidak memiliki bakat sama sekali.

"Jika peserta buruk saja bisa mengikuti audisi, mengapa kita tidak menyediakan kesempatan yang sama bagi orang-orang daerah kecil yang berbakat namun tidak mempunyai modal untuk berangkat ke kota-kota besar?" ujar Adam.

Adam mengatakan bahwa latar belakangnya sebagai ahli ilmu komputer sangat membantu perusahaannya dalam mengidentifikasi, mendefinisikan, dan mengembangkan segala hal yang ingin dicapai saat ini.
"Namun, tampaknya perjalanan masih jauh," tambahnya.

Adam menjelaskan kalau Tulwe bukan hanya aplikasi kontes musik, namun juga sebuah ‘ekosistem dalam pembangunan’. Setidaknya masih ada dua produk lagi terkait media sosial yang akan diluncurkan perusahaan tersebut pada tahun 2017. Hal ini sesuai dengan slogan mereka yang berbunyi 'Brave New World' atau 'Dunia Baru yang Berani'.

Adam percaya bahwa 5 tahun mendatang, perusahaan tidak akan berlomba untuk merebut pembeli, namun akan fokus kepada interaksi orang-orang dalam media sosial.

"Jika anda memperhatikan program akademis kami, pilihan-pilihan calon penerimanya berasal dari negara berkembang," ujar Adam. 

Menurut Adam, aplikasi musik Tulwe tidak akan ‘berlawanan’ langsung dengan acara kontes musik televisi seperti X-factor dan American idol, karena masing-masing memiliki daya tarik tersendiri. Namun, tidak memungkiri kemungkinan jika interaksi dalam aplikasi semakin ramai, maka Tulwe bisa menjadi saingan terhadap acara-acara tersebut.

Adam berharap bahwa semua peserta yang berpartisipasi akan turut melibatkan teman, keluarga, dan bahkan follower untuk memberikan suara dukungan dalam audisi bakat.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya