Teroris berpotensi menunggangi aksi Bela Islam jilid IIIyang diikuti ribuan umat Islam di Monas hari ini. Personel Polri-TNI disiap siagakan di seluruh daerah. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pun tak kalah sibuk.
nstitusi pimpinan jenderal bintang tiga Polri ini intens meÂmantau gerakan para terduga terÂoris. Apalagi, berdasarkan hasil kajian BNPT dan interogasi Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror terhadap sembilan orang terduga terorisyang sebeÂlumnya ditangkap di beberapa wilayah, mereka berupaya meÂnyusup dalam aksi Bela Islam III. Berikut pemaparan jenderal Suhardi Alius;
Hingga kini bagimana perkembangan pemeriksaan dari sembilan orang terduga teroÂris yang sebelumnya tertangÂkap?
Itu sedang didalami, kita koordinasi dengan Densus 88. Sembilan itu ya, yang diindikasikan hasil pemeriksaan tentunya, meÂmang mereka ikut dalam demo itu, saya juga dapat koordinasi dengan Mabes Polri.
Itu sedang didalami, kita koordinasi dengan Densus 88. Sembilan itu ya, yang diindikasikan hasil pemeriksaan tentunya, meÂmang mereka ikut dalam demo itu, saya juga dapat koordinasi dengan Mabes Polri.
Apakah dari pemeriksaan itu terindikasi mereka beruÂpaya menyusup dalam aksi Bela Islam III hari ini? Kalau kita lihat seperti itu potensi pasti ada. Kita ikuti terus kelompok-kelompok yang garis keras itu. Supaya tidak mengambil momentum ini (aksi 212).
Sekarang hasil penelitian Densus 88, ternyata mereka ikut dalam itu, memang merenÂcanakan walaupun tidak bersenÂjata. Tapi merencanakan untuk langkah-langkah yang negatif gitu ya, seperti mau mendekati petugas gitu.
Sudah terindentifikasi jaringan yang berpotensi menyÂusup ini?Masih dikembangkan terus, seperti penangkapan di Aceh. Artinya potensi juga besar gitu, sekarang sudah dikembangkan seluruhnya, mudah-mudahanPolri bisa bergerak cepat mengambil jaringannya, untuk mengantisipasi.
Lantas apa langkah taktis BNPT?Sejak awal sebelum tanggal empat pun, kita sudah menurunkan anggota kita ikut meÂmonitor. Kita punya data daerah-daerah potensial, termasuk mantan-mantan yang sudah keluar, kita ikuti gerakannya. Supaya tidak mengambil moÂmentum ini.
Sama seperti dilaksanakan Mabes Polri juga. Kita sama-saÂma bekerja sama dan itu ternyata telah didapatkan memang ada langkah-langkah mereka, walauÂpun sifatnya konsolidasi setelah kejadian.
Jadi potensi aksi 212 disÂusupi oleh jejaring terorisme masih cukup besar?Saya katakan sekali lagi, poÂtensi itu selalu ada ya, melihat dari hasil interogasi yang diserÂahkan oleh Densus 88. Dan tidak menutup kemungkinan untuk kelompok yang lain.
Konsep pencegahan yang dilakukan BNPT ke depan seperti apa sih?Ini kita laksanakan per Januari 2017, Sebenarnya kita melibatÂkan 17 kementerian. Tapi justru bertambah menjadi 27 kemenÂterian, jadi itu yang mau kita jangkau seluruhnya.
Imbauan anda untuk masyarakat, khususnya berkaitan dengan aksi 212?Tetap yang tenang ya, gunaÂkan hak silakan. Tapi jangan membuat hal-hal yang negatif. Kita bangsa yang besarlah ya. Jangan terganggu kehidupan soÂsial, bagaimana menjaga hidup kerukunan beragama. Kita ingat sejarahlah, jangan memaksakan kehendak. Justru kita adalah negara majemuk, negara bhinÂneka tunggal ika. Jangan sampai nanti kisruh suasana.
Selain itu?Masyarakat juga harus berperanaktif kalau ada kejangÂgalan dan sesuatu yang tidak lazim, segera laporkan. Karena kepedulian masyarakat juga sangat membantu dalam menÂgantisipasi terorisme. ***