Berita

Fidel Castro/net

Dunia

OBITUARI

Istirahatlah, Commandante Fidel

RABU, 30 NOVEMBER 2016 | 16:05 WIB | OLEH: GEDE SANDRA

DUNIA baru saja menangis karena kehilangan salah satu pemimpinnya. Fidel Castro Ruz, revolusioner dari Kuba, meninggalkan dunia yang diperjuangkan selama hampir seluruh hidupnya pada 26 November 2016 pada usia 90 tahun.

Pergilah dia, beristirahat di kedamaian, menemani juniornya yang telah pergi terlebih dahulu, Hugo Chavez.

Kalangan sayap kanan di Negara Barat merayakan meninggalnya Fidel dengan gempita. Mereka selalu menganggap Fidel adalah salah satu diktator yang paling brutal di dunia.

Namun di saat bersamaan mereka menutup mata dari lebih dari 600 kali upaya pembunuhan oleh intelijen Barat pada diri Fidel. Sampai Fidel pernah berseloroh, bahwa bila terdapat cabang olahraga selamat dari pembunuhan, mungkin dia sudah mendapat banyak medali emas.

Fidel Castro hingga menjelang ajalnya pun tidak pernah berhenti berpikir untuk perdamaian dunia dan keselamatan umat manusia. Kurang dari dua bulan sebelum meninggal, dirinya masih hasilkan sebuah pemikiran yang ditulis di granma.cu pada 8 Oktober 2016. Judul tulisannya adalah The Uncertain Destiny of the Human Species (link: http://en.granma.cu/reflections-of- fidel/2016-10- 11/the-uncertain- destiny-of-the- human-species).

Masyarakat dunia sangat mengenal dokter-dokter dari Kuba. Yang gigih dan setia kepada kemanusiaan, siap dikirim ke berbagai sudut dunia yang sedang tertimpa bencana. Sebagian negara di Afrika tentu juga sangat mengenal para tentara Kuba. Yang solider berperang bersama mereka melawan rezim apartheid yang disokong kekuatan Barat.

Para penggiat pendidikan di seluruh dunia pasti kenal hebatnya sistem pendidikan di Kuba. Yang disediakan secara cuma-cuma bagi rakyatnya. Tidak ada juga yang meragukan kemajuan penelitian farmasi di Kuba. Pelayanan kesehatan pun diberikan secara cuma-cuma. Akibatnya adalah angka harapan hidup rakyat Kuba kini tidak kalah dari rakyat di Skandinavia.

Semua ini adalah peninggalan manis Fidel bagi rakyat Kuba. Di balik semua kritik dan kekurangan dalam perekonomian Kuba, setidaknya Fidel telah membuktikan kepada masyarakat dunia, bahwa dirinya tidak perlu sistem ekonomi kapitalisme Barat untuk dapat membawa rakyat Kuba pada tingkat kehidupan yang sangat bermartabat dan adil seperti sekarang.

Terima kasih atas perjuanganmu, Commandante!, Beristirahatlah yang tenang.

Penulis adalah Peneliti Lingkar Studi Perjuangan


Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya