Berita

Yasonna H Laoly/Net

Wawancara

WAWANCARA

Yasonna H Laoly: Saya Merasakan Di Kasus Antasari Ada Something Smelly, Ada Bau-bau Amisnya...

SENIN, 28 NOVEMBER 2016 | 09:15 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Bekas Ketua KPK Antasari Azhar dinyatakan bersalah dan menjadi terpidana dalam kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen pada 2009. Lebih dari tujuh tahun Antasari menjalani hari-harinya di balik jeruji besi.

Sejak 2010, Antasari mendapatkan beberapa kali remisi alias pemotongan masa hukuman. Total Antasari mendapat remisi selama 4 tahun 6 bulan. Dengan demikian. Antasari akhirnya mendapatkan pembebasan ber­syarat pada 10 November lalu setelah menjalani dua pertiga dari vonis 18 tahun penjara.

Kendati sudah mendapat pem­bebasan bersyarat, Antasari tetap mengajukan Permohonan grasi alias pengampunan kepada Presiden Jokowi.


Dengan pengajuan grasi, Antasari berharap status bebas sepenuhnya bisa diterima tanpa harus menunggu tahun 2022. Selama berstatus bebas bersyarat, Antasari diwajibkan untuk me­lapor ke Lapas Tangerang.

Bagaimana perkembangan gra­si yang diajukan tersebut? Berikutwawancara dengan Menteri Hukum & HAM Yasonna H Laoly.

Saat ini, grasi yang diajukan oleh Antasari sudah sampai mana?
Saat ini permohonan grasinya sedang diproses oleh Kementerian Sekretariat Negara (Setneg). Mahkamah Agung (MA) sudah mengeluarkan rekomen­dasi terkait hal itu. Kalau dari Kemenkumham, sudah saya usulkan.

Apa isi rekomendasinya?

Saya tidak bisa ungkapkan. Tapi permohonan grasinya saat ini sudah sampai kepada Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno. Tinggal kita lihat nanti prosesnya gimana.

Kapan kira-kira keputusan grasinya akan keluar?
Belum tahu. Teknisnya kan tergantung Setneg bagaimana memprosesnya. Jadi tunggu saja.

Pandangan Anda terhadap kasus yang menimpa Antasari ini seperti apa sih?

Saya melihat dan merasakan ada hal-hal yang misteri di balik itu.

Misteri apa yang Anda mak­sud?
Saya baca berkas, saya baca pertimbangan hukum, saya baca apa yang disampaikan beliau, sa­ya sendiri juga seperti apa yang dikatakan Wapres Jusuf Kalla tadi. Saya orang hukum, saya merasakan something smelly, ada bau-bau amisnya begitu.

Bau amis yang seperti apa?

Sara rasa tidak tepat kalau saya yang mengungkapkan. Biarkan nanti Pak Antasari yang mengungkapkan. Setelah dia bu­ka, mungkin anda akan mengerti apa yang saya maksud.

Anda mengatakan ada mis­teri dan tercium bau amis dalam kasus ini. Apakah ini artinya anda berpendapat secara hukum Pak Antasari sebetulnya tidak bersalah?

Soal itu saya rasa tidak tepat jika saya berkomentar. Biarlah publik yang nanti menilai. Tapi harus anda ingat, kebenaran dalam kasus Antasari Azhar ini harus dilihat dari dua sisi, yakni kebenaran hukum dan kebenaran hakiki. Antara kebenaran hukum dan kebenaran yang hakiki itu berbeda.

Bedanya di mana?

Dalam sejarah perjalanan hukum di dunia ini, bisa terjadi orang benar secara hakiki (tidak bersalah) tapi dihukum mati. Saya tidak mau menjelaskan lebih jauh. Karena bukan pada porsinya saya menilai tentang kasus ini.

Penilaian Anda terhadap se­orang Antasari seperti apa?
Beliau seorang yang sangat gentleman. Dia berani meng­hadapi tuduhan pembunuhan yang dialamatkan kepada di­rinya. Selain itu dia juga berani menghadapi proses hukum dan menjalani hukuman yang telah dijatuhkan. Antasari patuh hu­kum. Dia terima hukum itu dan dijalankan walau rasakan ada sesuatu. Antasari terlihat tenang. Dia menikmati kehidupan meski harus di penjara.

Menikmati kehidupan dipenjara seperti apa yang Anda maksud?
Jadi selama di Lapas Klas I Tangerang, Pak Antasari kerap mengajarkan nilai kebaikan ke sesama narapidana lain. Beliau telah mudahkan pekerjaan saya. Beliau tunjukkan, tidak semua narapidana itu harus ditekan, tapi dididik. Beliau bina orang jadi bisa mengaji. Itu kan sejalan dengan esensi pembinaan kita di pemasyarakatan.

Sampai akhirnya dia keluar itu hitungannya pas. Saya ka­takan itu hak dia keluar, bebas bersyarat. Dan dia nikmati kebe­basan itu dalam koridor hukum yang ada.

Oh iya, selama masa bebas bersyarat ini, apakah Antasari dikenakan wajib lapor?
Betul, Pak Antasari tetap harus wajib lapor. Terutama ketika dia harus melakukan perjalanan atau bepergian. Kalau mau pergi jauh harus izin lapas. Kalau ke luar negeri izin dari saya. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya