Berita

Net

Hukum

Jaksa Berprestasi Disingkirkan, Bukti Gagalnya Reformasi Kejagung

SENIN, 21 NOVEMBER 2016 | 18:04 WIB | LAPORAN:

Kinerja bidang pembinaan dan pengawasan sumber daya manusia Kejaksaan Agung kembali disorot publik. Kedua bidang itu tidak menjalankan reformasi birokrasi sesuai roadmap reformasi birokrasi yang telah ditetapkan oleh Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB).

Direktur Eksekutif Indonesia Justice Watch (IJW) Akbar Hidayatullah mengatakan, sistem rekrutmen, pendidikan, mutasi dan promosi pejabat di Korps Adhyaksa tidak memiliki tolak ukur yang jelas.

"Tentu saja hal ini berpengaruh dari kualitas kinerja kejaksaan secara keseluruhan," ujarnya kepada redaksi di Jakarta, Senin (21/11).


Hal itu tercermin dengan maraknya kriminalisasi dan pengusulan pemecatan sejumlah jaksa berprestasi. Menurut Akbar, hal tersebut terjadi karena figur Jaksa Agung Muhammad Prasetyo yang berlatar belakang politikus Partai Nasdem memiliki agenda kepentingan partai.

"Usul pemecatan diduga terjadi karena adanya intervensi politik. Banyak jaksa berprestasi dan berkualitas sengaja disingkirkan oleh oknum-oknum rezim yang korup. Kejaksaan ini kan lahan basah dan strategis, rakyat tahu itu," kata Akbar.

Dia menambahkan, banyak SDM potensial yang seharusnya dapat berkontribusi bagi organisasi kejaksaan. Sayangnya, keberadaan mereka tidak didukung dengan promosi dan mutasi di lingkungan kejaksaan, bukti bahwa merit system belum transparan dan terukur secara objektif.

"Ketika jaksa berprestasi dan sudah diakui prestasinya oleh masyarakat diusulkan untuk dipecat oleh kejaksaan, maka dapat dipastikan bidang pembinaan dan pengawasan di Kejagung telah gagal total. Jelas sekali adanya intervensi politik," jelas Akbar.

Dia pun menyayangkan sikap Jaksa Agung yang seperti alergi terhadap kritik sejumlah lembaga atas catatan buruk kinerjanya dalam dua tahun terakhir ini. Padahal, kritik merupakan masukan positif bagi kejaksaan dari suara rakyat.

"Jika dikritik rakyat saja tidak mau dan justru bersikap melindungi diri sendiri, lalu sebenarnya Jaksa Agung ini bekerja untuk siapa? Maka sangat wajar bila tingkat kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan Jokowi akan terpengaruh. S0uara LSM adalah suara masyarakat juga," tandas Akbar.

Terpisah, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon merekomendasikan Komisi III untuk memanggil Jaksa Agung, terkait catatan kinerja buruknya selama ini.

Menurut politikus Partai Gerindra itu, Prasetyo tidak mampu menunjukkan performa positif bagi institusi Kejagung.
"Saya berharap Presiden Joko Widodo mencopot Prasetyo. Karena Jaksa Agung dari parpol lebih banyak agenda politik," katanya.

Fadli juga mengkritisi reformasi birokrasi Kejagung selama ini. Rapor merah yang dikeluarkan oleh Kementerian PAN-RB beberapa waktu lalu membuktikan kepemimpinan Prasetyo jauh dari harapan masyarakat.

"Belum lagi banyak jaksa berprestasi justru dicopot dan dikucilkan. Ini menjadi kekhawatiran jika sampai rezim oknum yang korupsi menguasai Kejaksaan Agung," pungkasnya. [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya