Berita

Ahok/Net

Hukum

Status Tersangka Tidak Membuat Jera, Ahok Harus Ditahan

JUMAT, 18 NOVEMBER 2016 | 10:35 WIB | LAPORAN:

. Sehari setelah ditetapkan menjadi tersangka, kemarin, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali dilaporkan ke Bareskrim Polri. Pelapornya adalah pengacara yang tergabung dalam Advokat Cinta Tanah Air (ACTA).

Ahok, tersangka kasus penistaan agama itu, dipolisikan atas pernyataannya yang di-publish laman berita online internasional, bahwa sebagian peserta aksi 4 November yang menuntutnya diadili, adalah massa bayaran, sebesar Rp 500 ribu per orang.

Menanggapi itu, politisi muda Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengatakan, pernyataan Ahok yang menuduh massa 411 sebagai massa bayaran semakin membuktikan bahwa Ahok memang selalu ingin bermusuhan dan menebar kebencian terhadap umat Islam.


"Pernyataan yang untuk kesekian kali telah menyakiti umat Islam itu semakin menunjukkan juga bahwa Ahok adalah manusia yang sangat intoleran, anti kemajemukan, dan sama sekali tidak memahami Pancasila," tegas Doli kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (18/11).

Pancasila selama ini menurutnya hanya dipergunakan untuk alat politik. Ahok juga makhluk ahistoris, yang tidak memahami sejarah Indonesia yang sangat kental dengan peran dan kontribusi tokoh umat Islam.

"Sesungguhnya apa yang disampaikan Ahok itu sangat menyinggung dan melukai perasaan masyarakat Indonesia," tambahnya.

Lebih lanjut Doli mengatakan, pelaporan terhadap Ahok tersebut harusnya menjadi perhatian pihak kepolisian agar mantan Bupati Belitung Timur itu segera ditahan.

"Karena dengan status tersangkanya, tidak membuat Ahok jera, dan terbukti berpotensi mengulang perbuatannya itu. Jadi, alasan kepolisian tidak menahan Ahok karena dipastikan tidak akan mengulangi perbuatannya tidak terbukti. Dan bila Ahok terus menerus mengulangi perlakuan serupa dapat dipastikan akan mengganggu stabilitas nasional," tutupnya. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya