Berita

Net

Hukum

Tuntut Ahok, Buruh Gelar Mogok Nasional 25 November

SELASA, 15 NOVEMBER 2016 | 01:07 WIB | LAPORAN:

Berbagai elemen buruh dan pekerja bakal mengelar aksi mogok nasional pada 25 November dan dilanjut 2 Desember mendatang.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengungkapkan, pada 25 November nanti buruh akan bergabung dalam aksi lanjutan demonstrasi 4 November lalu. Menurutnya aksi yang bakal dilaksanakan di tanggal tersebut sama seperti aksi mogok nasional pada 2013 lalu.

"Kita terkonfirmasi siap, setidaknya hampir 20 provinsi terkonfirmasi siap dan akan ikut. Aksi ini bukan pertama kalinya dan permulaan, kita sudah tiga kali mogok nasional. Mogok nasional yang terbesar itu pada tahun 2013. Jadi kita sudah terlatih untuk mogok nasional," jelas Said dalam jumpa pers Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) di Jalan Kampung Melayu Kecil V, Jakarta, Senin malam (14/11).


Menurutnya, alasan buruh ikut bergabung dalam demonstrasi besar 25 November mendatang lantaran melihat bahwa unjuk rasa 4 November lalu merupakan gerakan rakyat, dan bukan hanya berfokus pada aksi bela Islam saja. Sebab, buruh menilai, arogansi kekuasaan Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dikendalikan oleh pemodal.

"Kenapa demikian, dari awal buruh sudah teriak jangan ada penggusuran karena dalam penggusuran ini kita dengar ada uang. Berarti ini bukan pengusuran yang berdiri sendiri. Sekarang terbukti kan Kampung Akuarium itu jalur sutra untuk reklamasi," beber Said.

Dia menambahkan, arogansi kepemimpinan Ahok sangat berbahaya bagi kehidupan buruh di ibu kota. Sebab, arogansi kekuasaan yang ditunjukkan Ahok tidak tersentuh oleh hukum. Ke depan, para pemilik modal akan menggunakan Ahok untuk melenggangkan kebijakan yang merugikan buruh dan pekerja.

"Ini bagi buruh berbahaya untuk demokrasi. Nanti orang yang tidak bayar upah minimum tidak dipenjara, tidak bayar jaminan sosial tidak dipenjara. Arogansi kekuasaan, sikap buruh ada di situ. Kami resmi siap bergabung dengan resiko apapun," tegas Said. [wah] 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya