Berita

Foto: Sekretariat Presiden

Politik

Apa Maksud Jokowi Kalau Bukan Mau Mengadu Tentara Dengan Rakyat?

SABTU, 12 NOVEMBER 2016 | 11:37 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Jika bukan karena mengendus upaya kudeta, tujuan Presiden Joko Widodo mengadakan "safari militer" sepekan terakhir ini masih menjadi pertanyaan besar.

"Apakah negara dalam keadaan state of emergency atau status keadaan darurat?" ujar mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Rachmawati Soekarnoputri, Sabtu (12/11).

Ia menyinggung pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang menyebut safari Jokowi itu sebagai hal wajar yang dilakukan seorang panglima tertinggi. JK menjelaskan bahwa Jokowi hanya ingin menginspeksi kesiapan pasukan.


Namun Rachma mengartikan bahasa JK dari segi ilmu komunikasi politik, yang berarti menyiratkan ada ketakutan presiden akan sinyalemen kudeta sehingga memaksanya melakukan "blusukan ke TNI dan Brimob. Ia ingatkan, sinyal status darurat sudah terdengar beberapa waktu lalu ketika Polri menetapkan status "Siaga 1" di seluruh Indonesia.

Status "Siaga 1" bukan hal aneh di mata putri Bung Karno itu. Ada beberapa penyebabnya. Pertama, tingkat kepercayaan masyarakat sudah goyah. Kemarahan terhadap rezim sudah bersifat akumulatif, terbukti lewat unjuk rasa yang terjadi lebih intensif belakangan ini dengan pesan keadilan dan kembali ke UUD 1945 yang asli.

Penyebab kedua adalah kompleksitas kerusakan terjadi di hampir semua bidang, baik politik, ekonomi, sosial-budaya, hukum, pertahanan dan keamanan.

"Situasi sudah di titik nadir akibat pengingkaran terhadap UUD 1945 dengan amandemen yang menjadikannya konstitusi liberal kapitalistik," tegasnya.

Situasi diperburuk utang negara yang besar dan skandal-skandal mega korupsi yang belum juga selesai hingga sangat membebani rakyat dan negara. Kemudian ada fakta bahwa eksploitasi kapitalis asing terjadi di semua lini.

"Jadi, apakah Jokowi sekarang mau menghadapkan TNI head to head dengan rakyat? Siapa sebenarnya yang menjadi pemecah belah dengan pola devide et impera?" sindir Rachmawati. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya