Berita

Politik

Di Tengah Ekonomi Yang Lesu, Pemerintah Akan Terus Gencar Bangun Infrastruktur

KAMIS, 10 NOVEMBER 2016 | 11:32 WIB | LAPORAN:

. Pembangunan infrastruktur seperti membangun jalan, pelabuhan, bandara, pembangkit listrik dan lainnya merupakan salah satu upaya ekonomi atau investasi jangka panjang. Pemerintah dalam mengambil kebijakan, berorientasi terhadap kepentingan jangka panjang.

Begitu disampaikan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution.

"Itu semua adalah investasi jangka panjang. Keputusannya diambil bukan berdasarkan kepentingan jangka pendek," kata Darmin saat menjadi pembicara dalam Outlook Ekonomi Indonesia 2017, di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis, (10/11).


Kendati dunia tengah mengalami perlambatan ekonomi, Darmin mengatakan tidak akan berdampak pada stabilitas ekonomi domestik, kendati pemerintah terus gencar membangun banyak proyek. Hal ini dikarenakan pemerintah kini mampu memberikan gambaran kebijakan ekonomi secara jelas lewat rencana-rencana pembangunan infrastruktur.

"Situasi perlambatan ekonomi yang terjadi tidak terlalu menentukan sepanjang pemerintah mampu memberi gambaran kemana dia akan pergi," imbuhnya.

Justru, lanjut mantan Gubernur Bank Indonesia ini, di tengah situasi ekonomi yang lesu, pembangunan infrastruktur menempati posisi yang penting. Secara makro ekonomi, kendati akan mengeluarkan uang yang banyak untuk pembiayaan proyek-proyek, namun saat infrastruktur tersebut selesai, maka akan menopang perekonomian berpuluh-puluh tahun berikutnya.

"Jadi anggapan yang mengatakan ekonomi kita menjadi tidak efesien itu keliru. Karena ini sementara sifatnya. Begitu dikombinasikan dengan investasi-investasi investor, maka akan ekonomi kembali berkembang," paparnya.

Namun, di sisi lain, ia mengakui bahwa investasi, baik dari swasta dan pemerintah pada triwulan terakhir tidak terlalu baik. Diakuinya, pemerintah terlalu bersemangat mempertimbangkan arah fiskal. Kini ia akan membuat arah perkembangan fiskal menjadi lebih konservatif.

"Tidak bisa dihindari ekspor impor kita melambat. Tapi dalam situasi itu kita bisa memperbaiki secara perlahan, memperbaiki defisit, neraca pembayaran kita, sehingga devisa kita masih naik terutama beberapa kuartal terakhir," demikian Darmin. [ysa]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya