Berita

Politik

Ketum PP NA: Kenapa Kami Diundang Secara Mendadak Pak Presiden?

RABU, 09 NOVEMBER 2016 | 22:39 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah, Diyah Puspitarini, mempertanyakan undangan dari pihak Istana yang terkesan mendadak.

Dia mendapat undangan via SMS dan telepon dari protokoler Presiden pada Selasa malam untuk hadir di Istana Negara pada pukul 16.30 WIB petang tadi (Rabu, 9/11).

"Apa dan kenapa kami diundang secara mendadak seperti ini," jelas Diyah dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo.

Pihak Istana sendiri mengundang 17 pimpinan ormas Islam. Yaitu, Al Irsyad Al Islamiyah, Jam'iyatul Washliyah, Ikadi, Perti, Majelis Rasulullah, Syarikat Islam, BKPRMI, Muslimat NU, Mathla'ul Anwar, DDII, Fatayat NU, Wanita Islam, GP Ansor, Parmusi, Kahmi, dan termasuk Nasyiatul Aisyiyah.

Sementara Presiden didampingi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Diyah sendiri mempertanyakan sikap Presiden yang tak menemui pengunjuk rasa pada aksi Bela Islam II Jumat (4/11) lalu. Aksi tersebut menuntut pengusutan kasus penistaan agama Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki T. Purnama.

"Jika tadi Bapak Presiden menyampaikan bahwa demi keamanan Bapak lebih baik tidak menemui rakyat. Saya sampaikan bahwa rakyat yang berunjuk rasa ingin bertemu dengan pemimpin mereka. Jangan khawatir dengan rakyat," tegasnya.

Karena itu pula, dia juga mempertanyakan sejauh mana keseriusan Pemerintah dalam menanggapi kasus cagub petahana DKI Jakarta yang akrab disapa Ahok tersebut.

"Saya berharap pemerintah berlaku adil dalam penanganan kasus Ahok ini. Rakyat hanya membutuhkan 1 kata, keadilan," ungkap pimpinan ormas sayap Muhammadiyah ini.

Sementara Presiden kembali menegaskan komitmennya untuk menegakkan hukum secara adil dengan tidak mengintervensi proses hukum, termasuk terkait penanganan kasus yang membelit Ahok.

"Pada sore hari ini saya tegaskan sekali lagi, saya tidak akan pernah mengintervensi apalagi melindungi saudara Basuki Tjahaja Purnama saat proses hukum ini sedang berjalan," tandasnya. [zul]

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Lagu Akun Fufufafa Cari Kambing Hitam Viral

Senin, 23 September 2024 | 07:59

UPDATE

Kebakaran terjadi di Cafe Mal Ciputra

Jumat, 04 Oktober 2024 | 02:05

Warganet Desak Raffi Ahmad Kembalikan Gelar Doktor HC

Jumat, 04 Oktober 2024 | 01:39

Pola Debat Pilkada Jakarta Tak Meniru Debat Pilpres

Jumat, 04 Oktober 2024 | 01:27

Judol Turunkan Kelas Menengah di Indonesia

Jumat, 04 Oktober 2024 | 01:12

Biden Bahas Potensi Serangan Israel di Kilang Minyak Iran

Jumat, 04 Oktober 2024 | 00:45

Ini Bocoran Sosok Pimpinan DPRD DKI Jakarta Dilantik Jumat Siang

Jumat, 04 Oktober 2024 | 00:44

Buntut Pembubaran Diskusi FTA di Kemang, Aktivis Minta Polisi Disanksi

Jumat, 04 Oktober 2024 | 00:13

Mantan Ketua DPRD Kasih Pramono-Rano Kisi-kisi Masalah Jakarta

Jumat, 04 Oktober 2024 | 00:02

Kapolda Lampung Getarkan Semangat Pilkada Damai Lewat Petikan Gitar

Kamis, 03 Oktober 2024 | 23:52

Baznas dan MUI Terbitkan Buku Jusuf Kalla Mujahid Perdamaian Dunia

Kamis, 03 Oktober 2024 | 23:39

Selengkapnya