Berita

Jokowi/Net

Politik

Hadiri Munas LDII, Jokowi Ingatkan Persaingan Global yang Semakin Sengit

RABU, 09 NOVEMBER 2016 | 13:56 WIB | LAPORAN:

. Bangsa yang bersatu di tengah keberagaman yang ada merupakan cita-cita luhur pendiri bangsa Indonesia yang harus terus dijaga hingga kapanpun. Guna mewujudkan hal tersebut, segenap masyarakat Indonesia haruslah menyadari keberagaman dan menjunjung tinggi toleransi dan semangat bergotong royong.

"Oleh karenanya, di tengah tantangan dan persaingan global, tiap-tiap warga negara juga diharapkan untuk dapat menjaga dan mewujudkan kerukunan hidup dalam kehidupan bernegara," kata Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan pada Musyawarah Nasional VIII Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Balai Kartini, Jakarta (Rabu, 9/11).

Jokowi mengapresiasi kegiatan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII, melalui kegiatan pengajaran, pengamalan, dan penyebaran Islam berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis yang selama ini telah turut serta menjaga keindahan kerukunan hidup di Nusantara. Jokowi menyadari bahwa mewujudkan cita-cita tersebut bukanlah suatu hal yang mudah. Selain karena keberagaman yang dimiliki, Indonesia kini juga menghadapi era kompetisi dengan segala permasalahan yang harus dihadapi.


"Ke depan persaingan antar negara akan semakin sengit," terang Presiden.

Menurut Presiden, setidaknya terdapat tiga hal yang nantinya akan diperebutkan dalam persaingan antar negara yang sebenarnya tengah berlangsung. Yang pertama ialah yang berkaitan dengan energi. Indonesia saat ini disebut Presiden memiliki keuntungan dari sumber energi yang berlimpah seperti minyak, gas, dan bentuk sumber energi terbarukan lainnya.

"Meskipun sekarang karena pengelolaan yang tidak baik kita sekarang justru menjadi importir minyak," imbuhnya.

Hal kedua yang mungkin akan diperebutkan negara-negara dalam era kompetisi ini ialah masalah pangan. Indonesia sendiri sebenarnya juga merupakan sebuah negara subur yang kaya akan komoditas pangan. Namun, karena pengelolaan yang kurang tepat, Indonesia sampai dengan saat ini masih harus bergantung pada impor pangan dari negara lain.

"Beras tahun lalu impor, tapi tahun ini alhamdulillah nanti sampai akhir tahun moga-moga sudah tidak," lanjut Presiden.

Lebih lanjut Presiden menerangkan bahwa permasalahan pangan yang terjadi di Indonesia salah satunya disebabkan karena keengganan para petani untuk menanam sehingga tidak mampu mencukupi kebutuhan konsumsi nasional. Keengganan tersebut disebabkan karena masalah harga yang tidak kompetitif sehingga dirasa tidak menguntungkan para petani.

"Siapa yang mau bekerja kalau kemudian hasilnya rugi? Tidak ada. Sehingga tahun yang lalu saya terbitkan Perpres dipatok harganya (jagung) 2.700 per kilo. Kalau harganya kurang dari 2.700 Bulog yang beli, kalau lebih silakan jual kepada siapa saja," ujarnya. [ysa]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya