Berita

Hasyim Muzadi/net

Politik

Hasyim Muzadi: Tidak Ada Aktor Yang Bisa Gerakkan Massa Sebesar Aksi 411

RABU, 09 NOVEMBER 2016 | 13:52 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Di kalangan umat Islam seluruh dunia, ada tiga hal yang tidak boleh disinggung atau direndahkan, yakni Allah SWT, Rasulullah SAW, dan Kitab suci Al Quran.

Apabila salah satunya, apalagi ketiganya disinggung dan direndahkan, pasti mendapat reaksi spontan dari umat Islam tanpa disuruh siapapun. Hal tersebutlah yang terjadi ketika massa dalam jumlah besar menuntut penegakan hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta non aktif, Basuki Purnama alias Ahok, pada Jumat lalu (4/11) yang disebut juga Aksi Damai 411.

Hal itu dikatakan Pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam Sekolah Tinggi Kulliyatul Qur'an, K.H. Has‎yim Muzadi.


"Reaksi tersebut akan segera meluas tanpa bisa dibatasi oleh sekat-sekat organisasi, partai, dan birokrasi. Kekuatan energi tersebut akan bergerak dengan sendirinya tanpa dibatasi ruang dan waktu," kata Hasyim melalui pesan tertulisnya, Rabu (9/11).

Hasyim menjelaskan, fenomena demonstrasi 411 secara lahiriah dipimpin oleh beberapa tokoh yang merasa terpanggil untuk membela kesucian kitabnya. Namun jumlah yang hadir membuktikan adanya kekuatan (energi spritiual) yang dahsyat dari pengaruh Al Quran. Tidak mungkin umat yang berjumlah jutaan dapat bergerak tanpa dorongan spiritualisme.

"Mereka berjalan dengan damai, tertib dan siap untuk berkorban. Sesungguhnya tidak perlu dicari dalangnya, provokator atau siapa yang membayar," tegas Hasyim yang juga masih menjabat Anggota Dewan Pertimbangan Presiden.

Ia tegaskan, provokator dan aktor bayaran setingkat apapun tidak akan mampu menggalang kekuatan sebesar aksi 411.

"Yang ada, mereka menempel gelombang besar untuk kepentingannya bukan kemampuan menciptakan gelombang itu sendiri," terangnya, dikutip RMOL Jakarta.

Setelah demonstrasi 411 berakhir, Presiden Joko Widodo dalam konferensi persnya pada Sabtu dinihari menyebutkan sebenarnya aksi berjalan damai hingga malam hari.

Namun ia menyesalkan kejadian ba’da isya. Seharusnya massa sudah bubar, tetapi menjadi rusuh. Jokowi menilai kerusuhan kecil itu membuktikan ada aktor politik di belakang aksi massa.

"Dan ini kita lihat telah ditunggangi oleh aktor-aktor politik yang memanfaatkan situasi," jelas Jokowi. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya