Berita

Net

Politik

TNI dan Umat Islam Bersatulah: Selamatkan Bangsa!

SELASA, 08 NOVEMBER 2016 | 19:45 WIB

PENANGKAPAN kader HMI oleh aparat kepolisian mengingatkan kita kembali pada peristiwa kelam bangsa Indonesia atas penculikan para Jenderal oleh PKI ditahun 1965.

Kejadian dini hari tadi dilatar belakangi Aksi Damai Umat Islam 4 November. HMI telah menjadi kambing hitam atas stigma pidato Jokowi bahwa ada aktor politik yg menunggangi demonstrasi.
Pidato Jokowi tersebut diamini oleh kepolisian sehingga terjadilah proses penangkapan paksa yg mirip penculikan di sekretariat PB HMI.

Sikap Jokowi dan institusi Polri ini sangat berbeda dengan sikap yang ditampilkan oleh TNI. Bisa dilhat dari pernyataan-pernyataan Panglima TNI Jend. Gatot Nurmantyo yang bernada menyejukkan dan mendukung aspirasi dan tuntuan penegakan hukum oleh umat Islam dalam aksi damai.

Sikap Jokowi dan institusi Polri ini sangat berbeda dengan sikap yang ditampilkan oleh TNI. Bisa dilhat dari pernyataan-pernyataan Panglima TNI Jend. Gatot Nurmantyo yang bernada menyejukkan dan mendukung aspirasi dan tuntuan penegakan hukum oleh umat Islam dalam aksi damai.

Adanya pesan tersebut umat Islam menjaga tindakan anarkhisme dari penyusup yang bermaksud ingin menunggangi aksi.

Sejak kelahirannya pada tahun1947, HMI tidak pernah mempunyai musuh bebuyutan kecuali PKI. Ketika PKI meminta Presiden Soekarno agar HMI dibubarkan maka TNI atau ABRI saat itu yang maju terdepan membela HMI agar tidak dibubarkan oleh Bung Karno.

Bahkan Jend. Ahmad Yani mengatakan langkahi dulu mayatku sebelum membubarkan HMI.  Jend. Besar Sudirman menyebut HMI sebagai Harapan Masyarakat Indonesia.

Terbukti bersatunya umat Islam dan ABRI telah menyelamatkan ideologi Pancasila dari rongrongan PKI. Dan akhirnya partai terlarang ini yang dibubarkan.

Melihat situasi sekarang ini yang mirip dengan peristiwa 1965, maka bersatulah umat Islam dan TNI untuk menyelamatkan bangsa. [***]

Martimus Amin

Ketua QOMAT (Qomando Masyarakat Tertindas)

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya