Berita

Edhie Baskoro Yudhoyono/Net

Politik

Ibas Minta Kebebasan Berekspresi Tidak Dicederai

SELASA, 08 NOVEMBER 2016 | 11:59 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Ketua DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono membantah isu yang menyebut Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono berada di belakang aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh elemen bangsa pada 4 November lalu.

Menurut Ibas sapaan akrab Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR itu, pasca reformasi penyampaian pendapat di Indonesia lebih baik, demokratis dan semakin dewasa. Oleh karenanya, Ibas meminta sebaliknya tidak ada pihak yang mencederai kebebasan berekspresi rakyat Indonesia dengan komentar-komentar yang justru membingungkan rakyat seolah-olah ada yang mengatur.

"Kami yakin menyampaikan aspirasi, pendapat saat ini lebih bagus. Dan itu sudah dimulai sejak reformasi bergulir," kata Ibas saat kunjungan kerja di Desa Sukorejo, Kecamatan Tugu, Trenggalek, Jawa Timur, Selasa kemarin (7/11).


Dia menambahkan selama 10 tahun kepemimpinan SBY tidak sedikit muncul atau terjadi hal-hal yang berkaitan dengan protes, unjuk rasa atau demonstrasi.

"Dan hal tersebut sangat wajar, lumrah, sepanjang itu konstruktif dan dengan cara yang baik sesuai aturan yang berlaku," kata putra bungsu SBY ini.

Menurut Ibas, demokrasi yang baik adalah yang bermartabat, beretika dan bermoral. Lebih lanjut Ia memaparkan jika konteks demokrasi tidak ada yang spesial, tidak ada yang sangat luar biasa dalam menanggapi unjuk rasa.

"Seharusnya pemerintah atau pihak-pihak lain malah mendukung dan menyambut baik masyarakat untuk berekspresi sepanjang tidak anarkis, tidak rusuh dan tidak merusak," ungkapnya.

Pihaknya juga berpesan agar semua pihak menghormati golongan atau pihak tertentu. Dalam dugaan kasus penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahja Puenama alias Ahok, menurut Ibas, seharusnya tidak perlu terjadi. Dan hal itu diyakini tidak akan terjadi sepanjang semua pihak, termasuk para pemimpi menghormati empat pilar kebangsaan, yaitu UUD 1945, Pancasila, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya