Berita

Politik

Gelar Rakornas, GMNI Perkuat Karakter Kebangsaan dan Kerakyatan

SELASA, 08 NOVEMBER 2016 | 09:57 WIB | LAPORAN:

. Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar Rakornas selama 4 hari (9-13 November) di Kuningan, Jawa Barat,  untuk memperkuat dan menyolidkan kekuatan organisasi  dalam  pembangunan nation and character Indonesia yang mulai memudar.

Ketua Presidium GMNI, Chrisman Damanik mengatakan adanya kesalahan orientasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terlebih  pasca reformasi, berdampak pada rakyat Indonesia khususnya para pemuda kehilangan orientasi membangun nilai-nilai kebangsaan.

"Euforia reformasi menjadikan bangsa ini semakin jauh dari nilai-nilai kebangsaan. Euforia reformasi juga merupakan pintu masuk globalisasi secara bebas dalam setiap aspek kehidupan berbangsa," katanya dalam pernyataan penyelenggaraan Rakornas GMNI di Jakarta, Selasa (8/11).


Dijelaskannya,  saat ini terlihat banyaknya rakyat Indonesia yang terjebak individualisme dan fundamentalime  yang bisa mengancam keberadaan  bangsa ini.

Menurut dia,  ada tiga problem pokok bangsa Indonesia yang menyebabkan lemahnya karakter bangsa, antara lain kedaulatan politik negara yang terancam, sendi perekonomian bangsa yang masih bergantung pada bangsa lain dan masih tingginya kesenjangan sosial  di seluruh Indonesia yang berdampak sikap intoleransi dan konflik sosial yang hingga kini terjadi.

Untuk itu, Presidium GMNI mengajak setiap elemen rakyat untuk  memperkuat identitas nasional bangsa Indonesia dengan ber gotong royong sesuai dengan Pancasila dan UUD 45  dalam menyelesaikan permasalahan bangsa.

Selaras dengan hal di atas, Rakornas GMNI yang bertema "Membangun semangat Gotong Royong untuk menuju Sosialisme Indonesia"  diadakan  Presidium GMNI untuk memperkokoh jati diri dan identitas bangsa  dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang hari ini terjadi.

"Kita berharap Rakornas GMNI merupakan momentum akselerasi dan konsolidasi organisasi dalam menyelesaikan persoalan bangsa dengan memperkuat identitas organisasi dan bangsa Indonesia. Hal tersebut dibutuhkan karena arus globalisasi yang makin cepat sehingga kita kedepan sebagai organisasi gerakan mahasiswa harus dapat menyesuaikan perjuangan yang sesuai dengan harapan rakyat Indonesia," pungkasnya. [ysa]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya