Demo 4 November Bukti Eksistensi Elit Politik

Unjuk rasa besar yang diikuti ribuan orang pada 4 November lalu disebut sebagai momentum tepat elit politik untuk merebut ruang publik dalam menunjukkan eksistensi.

"Kasus 4 november perebutan ruang publik. Masing-masing elit politik ingin menunjukkan eksistensi di ruang publik. Isu ini dipakai elit politik untuk memanipulasi demi eksistensinya," beber agamawan Romo Benny Susatyo dalam diskusi bertema 'Politik Indonesia Paska 4 November, Jokowi, Teman Koalisi dan Pilkada' di Kedai Kopi Deli, Sarinah, Jakarta (Senin, 7/11).

Dia menjelaskan, demonstrasi 4 November juga menjadi pembelajaran proses demokrasi di Indonesia. Karena dari pembelajaran tersebut akan terlihat siapa sebenarnya aktor di belakang aksi yang menuntut proses hukum Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) atas dugaan penistaan agama tersebut.

"Peristiwa 4 November pembelajaran proses demokrasi. Siapa yang bersandiwara sudah sudah jelas karena ada elit politik yang memainkan peran itu," kata Romo Benny.

Oleh karena itu, aparat hukum harus melakukan penyelidikan siapa elit politik yang memobilisasi rakyat untuk memuluskan kepentingannya. Apalagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyebut adanya aktor politik.

"Rakyat dikorbankan karena dimobilisasi, karena ada power dan money. Itulah tugas aparat untuk mengungkapkannya," tegas Romo Bennny yang juga pemerhati sosial politik. [wah]