Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasinya atas kerja keras seluruh prajurit TNI yang menggunakan cara-cara persuasif dalam mengamankan aksi unjuk rasa pada 4 November lalu.
"Saya yakin bukan hanya saya, tapi seluruh rakyat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, memberikan apresiasi atas soliditas, atas kekompakan, atas penggunaan cara-cara persuasif dalam menjaga keamanan Jakarta sehingga unjuk rasa berlangsung tertib dan damai," ujar Jokowi saat memberi arahannya kepada para prajurit TNI di Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabes AD), Jakarta, pada Senin (7/11).
Lebih lanjut, Jokowi meminta agar kekompakan yang telah ditunjukkan para prajurit TNI dan Polri terus dijaga dalam menjalankan tugas negara. Ia meyakini Indonesia akan dapat dipersatukan dan tidak mudah terpecah belah ketika semua elemen bangsa bersatu dan menunjukkan kekompakannya,.
"Jadilah perekat kemajemukan. Sebagai panglima tertinggi TNI, saya telah memerintahkan agar tidak mentolerir gerakan yang ingin memecah belah bangsa, mengadu domba bangsa dengan provokasi dan politisasi. Jangan ragu bertindak untuk keutuhan NKRI kita," tegasnya.
Kepada wartawan, Jokowi menjelaskan maksud kunjungannya ke Mabes AD. Ia hanya ingin mengingatkan bahwa keberagaman Indonesia harus dijadikan semangat untuk saling menghargai antara satu dengan lainnya. Presiden pun meminta kepada TNI dan Polri yang dipandang sebagai unsur perekat dapat berperan lebih dalam menjaga keharmonisan bangsa.
"Ya, kita tahu semuanya. Kita ini 17 ribu pulau, suku berbeda-beda, ras berbeda-beda, agama juga berbeda-beda. Kalau hal itu tidak kita tegaskan secara berulang-ulang kita menjadi tidak ingat. Saya hanya ingin mengingatkan kita, apalagi TNI dan Polri yang saya pandang sebagai perekat yang bisa mempersatukan," ujar Presiden.
Usai memberikan arahannya, Presiden yang didampingi oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mendatangi dan menyalami satu per satu prajurit TNI.
[ald]