Berita

Politik

Di Mabes AD, Jokowi Bicara Gerakan Yang Memecah Belah Bangsa

SENIN, 07 NOVEMBER 2016 | 17:30 WIB | LAPORAN:

Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasinya atas kerja keras seluruh prajurit TNI yang menggunakan cara-cara persuasif dalam mengamankan aksi unjuk rasa pada 4 November lalu.

"Saya yakin bukan hanya saya, tapi seluruh rakyat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, memberikan apresiasi atas soliditas, atas kekompakan, atas penggunaan cara-cara persuasif dalam menjaga keamanan Jakarta sehingga unjuk rasa berlangsung tertib dan damai," ujar Jokowi saat memberi arahannya kepada para prajurit TNI di Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabes AD), Jakarta, pada Senin (7/11).

Lebih lanjut, Jokowi meminta agar kekompakan yang telah ditunjukkan para prajurit TNI dan Polri terus dijaga dalam menjalankan tugas negara. Ia meyakini Indonesia akan dapat dipersatukan dan tidak mudah terpecah belah ketika semua elemen bangsa bersatu dan menunjukkan kekompakannya,.


"Jadilah perekat kemajemukan. Sebagai panglima tertinggi TNI, saya telah memerintahkan agar tidak mentolerir gerakan yang ingin memecah belah bangsa, mengadu domba bangsa dengan provokasi dan politisasi. Jangan ragu bertindak untuk keutuhan NKRI kita," tegasnya.

Kepada wartawan, Jokowi menjelaskan maksud kunjungannya ke Mabes AD. Ia hanya ingin mengingatkan bahwa keberagaman Indonesia harus dijadikan semangat untuk saling menghargai antara satu dengan lainnya. Presiden pun meminta kepada TNI dan Polri yang dipandang sebagai unsur perekat dapat berperan lebih dalam menjaga keharmonisan bangsa.

"Ya, kita tahu semuanya. Kita ini 17 ribu pulau, suku berbeda-beda, ras berbeda-beda, agama juga berbeda-beda. Kalau hal itu tidak kita tegaskan secara berulang-ulang kita menjadi tidak ingat. Saya hanya ingin mengingatkan kita, apalagi TNI dan Polri yang saya pandang sebagai perekat yang bisa mempersatukan," ujar Presiden.

Usai memberikan arahannya, Presiden yang didampingi oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mendatangi dan menyalami satu per satu prajurit TNI. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya