Berita

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo

Politik

Apakah Jokowi Juga Mencurigai TNI?

SENIN, 07 NOVEMBER 2016 | 13:24 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Setiap peristiwa politik dan sosial pasti didalangi aktor politik. Termasuk Presiden Joko Widodo juga bagian dari aktor politik. Jokowi turut menciptakan demonstrasi besar-besaran di Jakarta dan beberapa daerah pada Jumat 4 November lalu.

"Tanggal 4 November tidak akan terjadi peristiwa politik jika Presiden Joko Widodo sendiri cepat tanggap dalam komitmennya untuk menegakkan hukum dan UU yang diduga telah dilanggar oleh warga negara Indonesia yang bernama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang berstatus kepala daerah," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, kepada wartawan (Senin, 7/11).

Dia menyebut kasus dugaan penistaan agama Islam yang menjerat Ahok murni kasus dugaan pelanggaran hukum dan UU. Tetapi karena Ahok adalah seorang pejabat negara, seharusnya presiden yang cepat tanggap dan mengerti betul dampak pernyataan Ahok yang menyinggung ayat suci Al Quran di Kepulauan Seribu.  Seharusnya Jokowi cepat mengeluarkan surat izin kepada Polri untuk menyelidiki dan menyidik Ahok yang dilaporkan masyarakat ke Polri.


Kalau presiden merasa ada aktor politik di belakang unjuk rasa 4 November, maka itu tidak pantas dituduhkan kepada dua pimpinan DPR RI, Fadli Zon dan Fahri Hamzah, yang berada di tengah unjuk rasa pada 4 November lalu.

"Justru mereka melakukan tugasnya sebagai wakil rakyat yang dipilih rakyat untuk menerima aspirasi masyarakat dan ikut menyuarakan pada pemerintah yang tidak mau melakukan penegakan hukum dan konstitusi," jelasnya.

Dia juga menyinggung rumor kencang yang menyebut presiden akan melakukan pergantian Panglima TNI karena dianggap tidak mampu mengamankan stabilitas nasional. Menurut Arief, jika benar demikian, maka pergantian Panglima TNI adalah sangat tidak adil.

"Justru TNI yang dipimpin Jendral Gatot Nurmatyo yang berhasil menjaga kekompakan sehingga tidak terjadi seperti peristiwa lengsernya Suharto. Ini juga tak lepas dari peran Polri yang kompak dengan TNI menjaga rel demokrasi," ucapnya.

Dia mengatakan, kalau Jokowi mencopot Panglima TNI Gatot Nurmantyo setelah unjuk rasa besar pada 4 November lalu, itu sama saja presiden menuduh Panglima TNI dan lembaga TNI tidak mampu membantu Polri menjaga keamanan dan ketertiban nasional, atau bahkan mencurigai Panglima TNI dan TNI sebagai aktor politik di belakang unjuk rasa.

"Kita tolak pergantian Panglima TNI kalau akibat unjuk rasa 4 November," tegas Arief. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya