Berita

Rachmawati Soekarnoputri/net

Politik

Rachmawati: Jokowi Mengadudomba, Masih Layakkah Memimpin Indonesia?

SABTU, 05 NOVEMBER 2016 | 14:46 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Taktik pemerintah menuduh sebuah aksi massa yang besar ditunggangi kepentingan politik tertentu adalah taktik klasik untuk menutupi kebenaran.

Hal itu juga yang dilakukan Presiden Joko Widodo atas Aksi Bela Islam II yang diikuti ratusan ribu orang sepanjang hari kemarin sampai pagi dinihari tadi. Aksi massa itu berujung kerusuhan kecil di malam hari seberang Istana Negara dan kawasan Penjaringan Jakarta Utara.

"Jokowi bilang aksi damai 4 November ditunggangi aktor politik. Siapa yang dituduh aktor politik? Ini ujaran klasik. Justru yang jadi aktor intelektual politiknya adalah bagian yang merasa terusik kepentingannya, terutama para kapitalis besar dan pion-pionnya," kata tokoh politik senior, Rachmawati Soekarnoputri, Sabtu (5/11).


Rezim Jokowi-JK, menurutnya, terang-terangan melancarkan pola-pola devide et impera atau adu domba antar umat beragama, aparat keamanan, dan partai politik.

Kini Jokowi sedang melakukan adu domba antar partai politik untuk memenangkan jagoannya yang sedang tersangkut kasus penistaan agama, Basuki Purnama alias Ahok, di Pilkada Jakarta 2017.

"Sudah amat jelas. Contoh Demokrat dan Gerindra, diadu isu politiking Pilkada agar jago PDIP dan Jokowi-Mega ini tetap eksis di Pilkada 2017," terangnya.

Di mata Rachmawati, tuduhan Jokowi soal aktor politik di balik Aksi Bela Islam II merupakan fitnah yang keji.

"Perilaku begitu, masih layakkah dia memimpin bangsa Indonesia yang notabene mayoritas umat Islam?" kecam putri Bung Karno itu. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya