Berita

Yusril Ihza Mahendra/net

Politik

Yusril: Rasa Tidak Puas Atas Kasus Ahok Bisa Berujung Pemakzulan Jokowi

SABTU, 05 NOVEMBER 2016 | 12:46 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Pidato Presiden Joko Widodo menanggapi Aksi Bela Islam II tidak menyentuh inti persoalan, yaitu dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta (non aktif), Basuki Purnama alias Ahok.

"Konferensi pers Presiden Jokowi tadi malam tidak mengena dengan inti persoalan penistaan agama yang diduga dilakukan Ahok," kata Ketua Umum Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra, kepada wartawan, Sabtu (5/11).

Menurutnya, pernyataan Jokowi yang menuduh ada aktor politik menunggangi kerusuhan kemarin malam hanyalah membelokkan persoalan sekaligus mencari kambing hitam.


Diakuinya, sangat mungkin ada pihak mengambil keuntungan politik di balik unjuk rasa besar-besaran kemarin. Namun, menurut Yusril, mengungkapkan hal itu ke publik yang awam bukanlah langkah bijak.

"Membelokkan persoalan mencari kambing hitam, sementara inti persoalan tak tersentuh dan tak tertangani. Secara umum, presiden nampak kurang bijak dan kurang tepat menangani dugaan penistaan agama ini," kata mantan menteri di tiga kabinet ini.

Bagi Yusril, Presiden Jokowi dan para pembantunya mempunyai waktu terbatas untuk mengatasi keadaan pasca demo besar 4 November. Walau pagi tadi Habib Rizieq sudah mengarahkan agar peserta demonstrasi pulang ke rumah-masing, namun keadaan mencekam belum reda.

Dari sebelum maupun ketika demo terjadi kemarin, keadaan sudah dapat dibaca. Jika pemerintah salah ambil kebijakan, lanjutnya, maka rasa tidak puas akibat penanganan kasus penistaan agama bisa berujung pada desakan untuk memakzulkan presiden.

"Saya sudah ingatkan hal ini dua minggu yang lalu. Presiden Jokowi harus hati-hati betul menangani keadaan dan jangan lari menghindar dari masalah yang sudah ada di depan mata.," ucapnya. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya