Berita

Politik

Demokrat: Rusuh Kemarin Malam Ekspresi Kemarahan Sosial Kaum Miskin Kota

SABTU, 05 NOVEMBER 2016 | 11:03 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Partai Demokrat menilai demonstrasi Aksi Bela Islam II sepanjang hari kemarin berjalan baik. Kelompok Front Pembela Islam (FPI) sebagai organisasi utama dalam aksi itu berhasil melakukan langkah terorganisir memastikan demonstrasi berjalan damai.

"Saya juga apresiasi kelompok-kelompok yang kemarin bernusana putih-putih itu ternyata juga membawa bendera merah putih. Islam yang galak tapi mereka masih membawa bingkai Indonesia. Jadi susah mengatakan aksi itu bertentangan dengan kebihnekaan," kata Wakil Sekjen DPP Demokrat, Rachland Nashidik, dalam diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (5/11).

Tetapi, dia tegaskan, lain hal dengan kerusuhan yang terjadi pada malam harinya di depan Istana Negara dan di kawasan Penjaringan Jakarta Utara.


Rachland membagi demonstrasi kemarin ke dalam dua kelompok. Pertama, aksi massa sejak pagi sampai sore kemarin adalah demonstrasi politik yang damai. Aksi itu menuntut penegakan hukum dalam kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta non aktif, Basuki Purnama alias Ahok.  

Sedangkan aksi rusuh yang dimulai pada malam hari di depan Istana Negara dan kawasan Penjaringan adalah ekspresi kemarahan kaum miskin kota yang selama ini menderita di bawah kepemimpinan Ahok. Mereka adalah kelompok masyarakat yang sangat merasakan dampak dari kebijakan penggusuran paling ekspansif dalam sejarah berdirinya DKI Jakarta. Mereka paling merasakan akumulasi kekecewaan akibat gaya kepemimpinan Ahok selama ini.

"Yang demo tadi malam itu kaum miskin kota, dan tidak ada hubungan kerusuhan tadi malam dengan siang harinya. Demo pertama politis, tapi yang malam itu adalah ekspresi kemarahan sosial," terangnya.

Dia tekankan bahwa demonstrasi Aksi Bela Islam kemarin tidak bisa serta merta dikatakan mengancam kebhinekaan bangsa Indonesia.

"Yang jsutru berbahaya adalah tindakan-tindakan kriminal pada malam hari seperti penjarahan yang saya kira lebih termotivasi kebencian rasial," ujar Rachland. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya