Berbagi foto bugil di zaman saat ini bukan lagi merupakan hal yang tabu. Sebaliknya, sebagian anak muda saat ini menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang lucu dan menyenangkan.
Begitu bunyi penelitian terbaru berjudul Risk Taking Online (SPIRTO).
Peneliti menemukan bahwa anak-anak muda berusia 12 hingga 18 tahun ke atas kerap berbagi foto bugil mereka melalui ponsel mereka dan sosial media.
Hal itu merupakan bagian dari eksplorasi seksualitas mereka dan mereka melakukan hal tersebut dengan mitra yang mereka percayai.
Namun demikian ada juga alasan lain mengapa mereka berbagi foto bugil, yakni paksaan dan ancaman. Seringkali hal itu datang dari orang asing yang mereka temui secara online.
"Pengalaman anak-anak muda bervariasi dari adanya paksaan di mana mereka dipaksa menghasilkan gambar dengan menggunakan ancaman agresif. Di ujung lain spektrum di mana gambar diproduksi karena unsur romantisme dan hubungan peduli," kata Dr Ethel Quayle dari University of Edinburgh.
SPIRTO menemukan bahwa 73 persen anak muda yang berbagai foto bugil melakukan hal itu karena adanya permintaan, baik dari rekan mereka ataupun dari orang asing.
Beberapa di antara anak muda tersebut merasa tingkat tekanan dalam hubungan konsensual untuk menyenangkan pasangan mereka.
Mereka mengaku diminta untuk mengirim foto sebagai bukti mencintai pasangan mereka dan merasa sulit untuk mengatakan tidak.
Sebagian besar dari anak muda yang menjadi responden mengatakan mereka mengirim foto karena itu menyenangkan, menarik dan cara yang baik untuk bertemu orang-orang baru. Mereka juga menggunakan foto bugil mereka untuk mendapatkan perhatian dan pujian tentang penampilan mereka.
Penelitian tersebut juga menemukan bahwa berbagi foto bugil ternyata tidak berarti bahwa anak-anak muda mulai menginginkan hubungan seksual. Tapi itu adalah cara mereka berekspresi.
Namun demikian di sisi lain ada resiko berbahaya dari tren yang tengah ramai di kalangan anak muda tersebut, yakni eksploitasi seksual dan bahaya lainnya. Karena itu, para peneliti memperingatkan orang tua dan pengajar untuk membantu mengontrol perilaku anak mereka atau anak didik mereka.
[mel]