Berita

Ular karang biru/BBC

Dunia

Penelitian: Bisa Ular Paling Mematikan Di Dunia Jadi Penghilang Rasa Sakit

RABU, 02 NOVEMBER 2016 | 16:48 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Ular dengan kelenjar racun terbesar di dunia akan menjadi jawaban untuk menjadi penghilang rasa sakit.

Dalam penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Toksin disebutkan bahwa ular karang biru asal Asia Tenggara yang dijuluki juga sebagai 'pembunuhnya pembunuh' itu memiliki bisa yang sangat beracun.

Bila tidak ditangani dengan segera, mangsa yang terkena racun bisa kejang-kejang.


Namun demikian dalam penelitian terbaru ditemukan bahwa ada reseptor penting dari bisa ular tersebut yang bisa menjadi reseptor penting untuk mengurangi nyeri pada manusia. Hal itu tentu dapat digunakan sebagai metode pengobatan baru.

"Kebanyakan ular memiliki racun lambat bertindak yang bekerja seperti obat penenang yang kuat. Anda mengantuk, melamban, sebelum Anda mati," kata peneliti Dr Bryan Fry dari University of Queensland.

"Racun ular ini, bagaimanapun, bekerja dengan cepat karena biasanya memangsa hewan yang sangat berbahaya yang perlu cepat dibunuh sebelum mereka bisa membalas. Ini pembunuh dari pembunuh," sambungnya.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti juga melibatkan hewan lain seperti siput kerucut dan kalajengking.

Namun, sebagai vertebrata, ular adalah evolusi lebih dekat dengan manusia, dan obat yang dikembangkan dari racun berpotensi akan lebih efektif.

"Racun menargetkan saluran sodium, yang merupakan pusat transmisi sakit. Kita berpotensi mengubah ini menjadi sesuatu yang bisa membantu menghilangkan rasa sakit, dan yang mungkin bekerja lebih baik pada kami," tambahnya seperti dimuat BBC. [mel]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya