Polda Metro Jaya gencar mengklarifikasi pemberitaan yang sebelumnya menyebut ada perintah dari Kepala Polda, Irjen Pol M. Iriawan, untuk melakukan tembak di tempat kepada demonstran dalam aksi besar-besaran masyarakat pada 4 November mendatang.
Sebelumnya berbagai media massa memberitakan perintah "tembak di tempat" itu setelah mewawancarai Kapolda usai ia menghadiri agenda terkait Pilkada di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, pada Kamis pekan lalu (27/10).
Pemberitaan itu membuat situasi keamanan makin "panas". Berbagai perwakilan masyarakat mengeluarkan kecaman karena menilai perintah mantan Kapolda Jawa Barat itu hanya akan membuat suasana makin rusuh.
Klarifikasi gencar dilakukan para petinggi Polda. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, sampai menekankan bahwa para petugas yang akan mengamankan demonstrasi 4 November tak akan dibekali senjata api.
Kapolda Irjen Pol M. Iriawan sendiri menegaskan, pemberitaan itu merupakan "pelintiran" yang bertujuan membuat suasana semakin panas. Ia tegaskan, Polri ingin memastikan setiap demonstrasi berjalan aman dan damai.
Kampanye pun dilakukan lewat media sosial. Salah satunya lewat akun twitter TMC Polda Metro Jaya (@TMCPoldaMetro).
Beberapa saat lalu, sebuah gambar diposting oleh pengelola akun tersebut yang menggambarkan wajah Kapolda Metro Jaya yang sedang tersenyum, dengan tulisan besar "Tidak ada tembak pendemo, kami kawal dengan humanis".
Akun tersebut juga menuliskan pesan "Sampaikan aspirasi dengan tertib, kami akan kawal dengan Humanis. #IndonesiaDamai".
Beberapa menit kemudian, akun TMC mengeluarkan gambar lain yang memasang foto wajah anggota polisi yang terluka diduga akibat bentrokan demonstrasi, disertai pesan "Kami bagian dari masyarakat dan masyarakat bagian dari kami. #IndonesiaDamai".
[ald]