Berita

Joko Widodo dan Prabowo Subianto/Repro

Jaya Suprana

Jokowi Dan Prabowo Di Hambalang

SELASA, 01 NOVEMBER 2016 | 08:55 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

PAGI hari 31 Oktober 2016, Hasyim Djojohadikusumo berbaik hati meneruskan SMS kakak beliau , Prabowo Subianto kepada saya bahwa beliau telah menerima pemberitahuan Istana Kepresidenan Republik Indonesia bahwa Presiden Jokowi akan berkunjung ke Hambalang untuk menemui Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Ternyata memang benar  Jokowi menyambangi Prabowo di Bojong Koneng, Hambalang, Bogor, Senin 31 Oktober 2016 sejak pukul 12.35 WIB hingga pukul 14.30 WIB. Ini merupakan pertemuan ketiga antara Jokowi dan Prabowo. Jokowi dan Prabowo sebelumnya pernah bertemu pada 17 Oktober 2014 silam sebelum Jokowi dilantik sebagai presiden. Pertemuan berikutnya berlangsung di Istana Bogor pada Januari 2015.

Kali ini kedatangan Jokowi di Hembalang disambut hangat oleh Prabowo. Ketika mobil yang membawa Jokowi berhenti di halaman rumah, Prabowo langsung melakukan sikap hormat militer. Mereka cipika cipiki lalu melakukan pertemuan tertutup selama dua jam. Pertemuan itu membahas sejumlah masalah kebangsaan. Dalam pertemuan itu, Prabowo menjamu Jokowi dengan nasi goreng.


Tidak hanya itu, Prabowo memberi hadiah topi koboi dan mengajak Jokowi berkuda keliling area kediaman Prabowo. "Saya tentunya merasa sangat dihormati, beliau datang saya ingin menyampaikan bahwa saya hubungannya baik dengan beliau. Pernah rival tapi komunikasi baik dan saya kira itu bagus dalam budaya berbangsa," kata Prabowo. Tak lupa Prabowo menegaskan dirinya berkomitmen untuk ikut membantu pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

"Boleh berbeda pendapat kadang tajam, tapi di ujungnya kita punya kepentingan sama, NKRI kita ingin menjaga. Saya yakin beliau sebagai patriot ingin terbaik untuk bangsa.  Saya tentunya merasa sangat dihormati, beliau datang saya ingin menyampaikan bahwa saya hubungannya baik dengan beliau. Pernah rival tapi komunikasi baik dan saya kira itu bagus dalam budaya berbangsa," kata Prabowo.  

Sementara Jokowi mengatakan pertemuan ini merupakan wujud dari janjinya beberapa waktu lalu. "Pertama, tadi sudah saya sampaikan pada saat saya datang 2 tahun yang lalu di Kebayoran. Saya janji saat itu akan datang di tempat tinggal Beliau di Hambalang. Hari ini saya memenuhi janji itu. Kami berbicara banyak hal, makro ekonomi, politik dan kebangsaan," ujar Jokowi.  

Pertemuan Jokowi dan Prabowo menunjukkan keeratan silaturahmi.  Pertemuan dua tokoh bangsa Indonesia tersebut dapat ditafsirkan sesuai selera, kehendak dan daya tafsir masing-masing penafsir. Saya pribadi sangat menghormati dan menghargai sambil berterima kasih kepada Jokowi dan Prabowo. Bukan kebetulan Presiden Jokowi memilih 31 Oktober 2016 sebagai hari kunjungan dirinya ke Hambalang untuk menemui Prabowo Subianto.

31 Oktober 2016 adalah empat hari menjelang 4 November 2016 pada saat mana direncanakan unjuk rasa skala besar di Jakarta sebagai reaksi terhadap sebuah dugaan penistaan agama. Banyak pihak menguatirkan unjuk-rasa akan lepas kendal menjadi anarkis. Tampaknya antara Jokowi dan Prabowo telah terjalin suatu talian batiniah. Kedua tokoh bangsa memiliki kekuatiran yang sama terhadap apa yang akan terjadi pada 4 November 2016 maka kedua tokoh bangsa memutuskan untuk berjumpa di Hambalang demi bersama memberikan suri teladan kepada bangsa Indonesia tentang budaya demokrasi.

Jokowi dan Prabowo menampilkan diri mereka berdua sebagai contoh bagaimana pada demokrasi di dalam  keBhinekka Tunggal Ikaan bangsa Indonesia , siapa pun berhak memiliki pendapat yang bisa saling beda bahkan bertolak belakang , namun tetap saling mengerti, menghormati dan menghargai demi merajut persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Melalui diplomasi nasi goreng dan naik kuda pakai topi koboi, Jokowi dan Prabowo bersatupadu dalam menampilkan diri mereka berdua sebagai suri teladan bagi mereka yang sedang sengit bersilang pendapat.

Insya Allah, unjuk rasa 4 November 2016 berlangsung secara aman dan damai akibat mereka yang saling beda pendapat mau dan mampu untuk saling mengerti, menghormati dan menghargai seperti yang telah terbukti mau dan mampu dilakukan bersama oleh Jokowi dan Prabowo di Hembalang 31 Oktober 2016.[***]


* Penulis adalah pembelajar demokrasi


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya