Berita

Pengurus MUI

Politik

Kepada Jokowi, MUI Akan Sampaikan Ahok Telah Menistakan Agama Dan Harus Dihukum

SENIN, 31 OKTOBER 2016 | 21:34 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Majelis Ulama Indonesia (MUI) belum mengetahui topik yang akan dibicarakan dengan Presiden Joko Widodo dalam pertemuan di Istana pukul 10.30 WIB besok (Selasa, 1/11).

Namun, kalau pembicaraan mengarah ke kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki T. Purnama, MUI tinggal membacakan sikap resmi yang sudah dirilis ke publik pada 10 Oktober lalu.

"Ya, tinggal dibaca pandangan dan sikap MUI," jelas Sekjen MUI, Dr. Anwar Abbas saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL malam ini.

Terkait kasus itu, MUI menyimpulkan Ahok telah menista agama dalam hal ini Kitab Suci Umat Islam dan juga merendahkan ulama. Perbuatan Ahok tersebut, sambungnya, jelas melanggar UU. Dan Ahok harus diproses secara hukum.

"Tugas MUI sudah selesai. Sekarang tugas negara menegakkan UU," ungkapnya. [Klik: Sikap Resmi MUI: Ahok Sudah Menghina Al Quran Dan Ulama]


Soal aksi yang akan berlangsung pada Jumat, 4 November mendatang, MUI tidak menganjurkan umat Islam untuk ikut. Namun juga tidak melarang.

"UU membolehkan (unjuk rasa) dan itu dijamin. Masak MUI melarang. Tapi tidak juga menganjurkan," ucapnya.

Yang jelas, dia menambahkan, umat Islam menggelar unjuk rasa karena proses hukum terhadap Ahok jalan di tempat. Jadi MUI memaklumi umat bergerak.

"Mereka minta (Ahok) diproses. Karena orang lain diproses kok, dipenjara. Di Bali dipenjara. Dulu Arswendo juga diproses secara hukum. Lah ini? Katanya negara hukum," sentil pakara ekonomi Islam ini.

Karena itu, kata dia lagi, kasus Ahok tersebut harus diusut tuntas.

Kasus di Bali yang dia maksud adalah terkait Rusgiani (44) yang dianggap menghina agama Hindu. Dia dihukum 14 bulan penjara.

Sementara Arswendo Atmowiloto juga mendekam di penjara selama 4,5 tahun terkait penodaan agama. Saat memimpin tabloid Monitor, dia membuat  sebuah "pooling" atau survei kontroversial  mengenai siapa tokoh yang paling diidolakan.

Hasil survei itu, Soeharto di urutan pertama, sedangkan Nabi Muhammad berada di urutan kesebelas. Sedangkan dirinya berada di urutan kesepuluh di atas Nabi Muhammad. [zul]

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Lagu Akun Fufufafa Cari Kambing Hitam Viral

Senin, 23 September 2024 | 07:59

UPDATE

Kebakaran terjadi di Cafe Mal Ciputra

Jumat, 04 Oktober 2024 | 02:05

Warganet Desak Raffi Ahmad Kembalikan Gelar Doktor HC

Jumat, 04 Oktober 2024 | 01:39

Pola Debat Pilkada Jakarta Tak Meniru Debat Pilpres

Jumat, 04 Oktober 2024 | 01:27

Judol Turunkan Kelas Menengah di Indonesia

Jumat, 04 Oktober 2024 | 01:12

Biden Bahas Potensi Serangan Israel di Kilang Minyak Iran

Jumat, 04 Oktober 2024 | 00:45

Ini Bocoran Sosok Pimpinan DPRD DKI Jakarta Dilantik Jumat Siang

Jumat, 04 Oktober 2024 | 00:44

Buntut Pembubaran Diskusi FTA di Kemang, Aktivis Minta Polisi Disanksi

Jumat, 04 Oktober 2024 | 00:13

Mantan Ketua DPRD Kasih Pramono-Rano Kisi-kisi Masalah Jakarta

Jumat, 04 Oktober 2024 | 00:02

Kapolda Lampung Getarkan Semangat Pilkada Damai Lewat Petikan Gitar

Kamis, 03 Oktober 2024 | 23:52

Baznas dan MUI Terbitkan Buku Jusuf Kalla Mujahid Perdamaian Dunia

Kamis, 03 Oktober 2024 | 23:39

Selengkapnya