Berita

Foto: RMOL

Dunia

Seniman Melayu: Patung-patung Telanjang di Museum Cinta Jeju Multi Tafsir

JUMAT, 28 OKTOBER 2016 | 22:30 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Di Pulau Jeju, Korea Selatan, ada sekitar 200 objek wisata. Dari jumlah itu, sekitar 80 di antaranya adalah museum. Berbagai macam museum.

Sudah barang tentu ada Museum Nasional Jeju, juga ada Museum Rakyat dan Alam, serta Museum Haenyeo, sebutan untuk perempuan Jeju yang mencari ikan dan cumi-cumi di laut.

Ada juga Museum Teseum yang dipenuhi boneka-boneka beruang berbagai ukuran, atau Maze Land tempat yang pas bagi orang yang ingin tersesat di tengah labirin. Nexon Computer Museum juga menarik, begitu pun dengan Museum Seni Kontemporer.

Museum lain yang kerap direkomendasikan kepada para pelancong adalah Museum Perang dan Perdamaian, juga Museum Mitologi Yunani dan Museum Bintang Gemintang.

Ada museum yang unik di Jeju, tetapi jarang dibicarakan walaupun banyak pengunjungnya. Museum ini diberi nama Loveland, Tanah Cinta. Atau, lebih tepat disebut museum yang memamerkan alat reproduksi dan aktivitas seksual.

Di museum seluas 40 ribu meter persegi ini terdapat lebih dari 140 patung yang memperlihatkan alat kelamin dan menggambarkan adegan hubungan badan. Hampir semuanya dalam bentuk yang realistis. Hanya sedikit yang abstrak dan humoris.

Dibuka pada November yang hangat di tahun 2004, museum ini dipenuhi karya sekitar 20 artis lulusan Universitas Hongik, salah satu sekolah seni yang terkenal di Korea Selatan.

Selain patung-patung yang tersebar di taman terbuka, di museum ini juga ada dua galeri yang juga berisi benda-benda yang terkait dengan kelamin dan aktivitas seksual.

Anak kecil di bawah usia yang pantas, tidak diperkenankan masuk ke museum ini. Bagi mereka disedian taman bermain di luar pintu masuk. Sementara untuk mencegah pengunjung di bawah umur, KTP pengunjung diperiksa oleh pengelola.

Tingkah laku pengunjung museum ini beragam. Ada yang memperhatikan dengan sangat serius, ada yang tampak biasa-biasa saja. Juga ada yang tertawa terbahak.

Ada juga pengunjung yang menggeleng-gelengkan kepala dan kemudian balik badan meninggalkan museum. Mereka menganggap hal ihwal kelamin dan senggama tidak pantas untuk dilihat apalagi dipamerkan.

Menurut seniman Melayu asal Batam, Kepulauan Riau, Ramon Damora, yang mengunjungi museum itu beberapa hari lalu, koleksi di dalam museum itu memang bisa dilihat  dari beragam sudut pandang dan multi tafsir.

Kalau orang mengartikan seni sebagai sesuatu yang hanya berkaitan dengan hal-hal normatif secara umum, tentu patung-patung telanjang dan adegan berhubungan badan yang ditampakkannya dianggap janggal dan tidak pada tempatnya.

"Tetapi, ada juga yang melihat seni untuk seni, maka patung-patung itu dianggap sebagai sesuatu yang indah, dan memenuhi kaidah-kaidah seni," sambungnya.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepri itu mengatakan, yang pasti pengunjung Loveland tidak boleh berpikir ngeres atau cabul saat berada di dalam museum ini.

Koleksi-koleksi patung telanjang di Loveland juga bisa didekati dari sudut pandang yang ilmiah.

"Saya jadi tertarik untuk meneliti apakah dalam konstruksi budaya masyarakat Korea memang ada tradisi  yang memungkinkan hal seperti ini ditampilkan secara blak-blakan tanpa tedeng aling-aling," demikian Ramon Damora. [guh]

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya