Berita

Ahok/Net

Hukum

Rusuh Di Demo Ahok Bakal Terjadi Jika Aparat Represif

JUMAT, 28 OKTOBER 2016 | 18:20 WIB | LAPORAN:

Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Majelis Ulama Indonesia memastikan kalau unjuk rasa besar-besaran yang akan digelar 4 November nanti disebut aksi penegakan hukum terhadap Ahok. Bukan aksi berbau suku, agama, ras, dan antar golongan (Sara) atau anti Kristen.

"Perlu kami tegaskan kepada seluruh Polda dan Pangdam bahwa aksi kami pada 4 November adalah aksi penegakan hukum atau jihad konstitusi, bukan aksi Sara atau Anti Kristen. Jadi murni aksi penegakan hukum,'' kata Ketua GNPF MUI Bachtiar Nazir di sela audiensi dengan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon dan Fahri Hamzah di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (28/10).

Pada kesempatan itu, dia juga membantah tudingan kalau aksi yang digelar sengaja disetting chaos atau diakhiri dengan kerusuhan.


"Kedatangan kami ke Istana Negara bukan untuk membuat kerusuhan namun meminta kepada Presiden untuk menegakkan hukum dan tidak mengintervensi kasus Ahok," tegas Bachtiar.

Habib Rizieq Shihab dari Front Pembela Islam (FPI) mengatakan bahwa GNPF MUI tidak menjamin tidak terjadi chaos dalam aksi umat Islam tersebut.

Dia menegaskan kalau Umat Islam saat ini telah bangkit melihat hukum tidak dilaksanakan kepada Ahok yang telah menistakan agama Islam dan tidak akan bisa menerima kalau mereka dalam aksi besok dihadang dan dihalang-halangi oleh aparat keamanan.

"Kalau mereka diperlakukan seperti itu tentunya berpotensi terjadi kerusuhan. Jadi jangan ada tindakan represif kepada peserta aksi. Dan akan memancing emosi umat Islam dari Sabang sampai Merauke," kata Rizieq.

Menurut rencana, setelah sholat Jumat di Masjid Istiqlal, ribuan massa umat Islam akan melakukan longmarch ke Istana Negara untuk menuntut proses hukum serta pencopotan Basuki Tjjahaja Purnama alias Ahok dari kursi gubernru DKI Jakarta. [wah]  

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya