Berita

Ahok/Net

Hukum

DPR Didesak Dorong Penegakan Hukum Terhadap Ahok

JUMAT, 28 OKTOBER 2016 | 17:08 WIB | LAPORAN:

Kalangan ulama dan pimpinan ormas Islam yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Majelis Ulama Indonesia pimpinan Habib Rizieq Shihab mendesak parlemen mempercepat proses penegakan hukum terhadap Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dinilai telah menistakan agama Islam.

Pasalnya, sampai saat ini, pihak kepolisian sama sekali tidak menindaklanjuti kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok.

Demikian disampaikan Habib Rizieq saat melakukan audiensi dengan Wakil ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (27/10).


Sebelumnya, dia menegaskan kuat indikasi kalau pihak kepolisian memble dalam menindaklanjuti kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok karena adanya intervensi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Sebab dari pertemuan kami dengan pimpinan Polri, aroma itu makin terasa. Mereka mengatakan saksi dan bukti sudah cukup, bahkan rekaman video pernyataan Ahok di Kepulauan Seribu asli. Jangankan membuat BAP (berita acara pemeriksaan), ternyata sampai hari ini pun polisi tidak berani membuat surat pemanggilan ke Ahok," jelas Habib Rizieq.

Melihat kenyataan itu, ulama dan pimpinan ormas Islam dari GNPF MUI meminta agar DPR turun tangan.

"DPR harus bisa mendorong penegakan hukum terhadap Ahok. Kalau tidak, umat Islam khawatir bangsa Indonesia tidak akan percaya lagi terhadap penegakan hukum. Ini preseden buruk, bisa merusak tatanan hukum di Indonesia," beber Habib Rizieq.

Selain itu, pimpinan DPR juga diminta menanyakan kepada Presiden Jokowi tentang berlarutnya proses penegakan hukum terhadap Ahok. Dan mengingatkan presiden untuk tidak mengintervensi kasus hukum yang bisa memunculkan penggunaan hak interpelasi oleh parlemen.

"DPR perlu menggelar rapat konsultasi dengan presiden untuk menanyakan banyak hal terutama apa yang telah kami sampaikan ke pimpinan DPR," tegas Habib Rizieq yang juga pimpinan Front Pembela Islam (FPI). [wah]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya