Berita

Irjen Pol M. Iriawan/net

Politik

Kapolda Turunkan 7000 Aparat Pada 4 November

JUMAT, 28 OKTOBER 2016 | 14:32 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Rencana unjuk rasa akbar oleh sejumlah organisasi masyarakat (Ormas) bernafaskan Islam pada Jumat pekan depan (4/11) ditanggapi serius oleh Kepala Polda Metro Jaya, Irjen Pol M. Iriawan.

Demonstrasi gabungan Ormas tersebut akan bertajuk "Aksi Bela Islam II", yang menuntut Polri bersikap adil dalam menangani kasus dugaan penistaan agama dengan terlapor adalah calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Purnama atau Ahok.

Seperti diberitakan RMOL Jakarta, Irjen Pol M. Iriawan mengatakan otoritas keamanan menyiagakan 7000 personel gabungan dari TNI dan Polri untuk mengawal aksi tersebut.


Jumlah itu lebih besar jika dibandingkan pengamanan terhadap demonstrasi pertama yang dilakukan gabungan Ormas Islam pada Jumat 14 Oktober lalu.

"Kami turunkan lebih banyak dari kemarin. Pasukan kami kemarin 5000 orang, nanti mungkin 7000 personel," kata Irjen Pol M. Iriawan, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (28/10).

Di antara 7000 personel tersebut, termasuk bantuan dari TNI sebanyak dua kompi personel marinir, satu kompi pasukan khas dari TNI AU, satu kompi Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat (Kostrad), dan batalyon Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad).

Meski tak melarang aksi tersebut, Polda Metro Jaya meminta agar massa menyuarakan pendapatnya dengan tertib dan damai. Jika tidak maka polisi pasti bertindak tegas.

Aksi Bela Islam II tersebut adalah unjuk rasa kedua yang dilakukan besar-besaran untuk menuntut penegak hukum menjalankan proses hukum terhadap Ahok yang dianggap menista agama Islam.

Sementara hari ini gabungan ormas Islam di Kota Bekasi melakukan unjuk rasa di kantor Polres Metro Bekasi Kota. Mereka menuntut Polri menghukum Ahok yang dianggap telah menista agama dan menghina ulama.

Hal serupa juga terjadi di Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis kemarin (27/10). Tuntutan yang mereka suarakan juga sama, yakni meminta Ahok diproses secara hukum. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya