Berita

Foto: RM

Politik

Inilah Alasan Dewan Penasehat Minta DPP Hanura Gelar Munaslub

KAMIS, 27 OKTOBER 2016 | 23:18 WIB | LAPORAN:

Penasehat Partai Hanura meminta pengurus untuk menyiapkan pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Hal itu dirasa penting lantaran jabatan Pelaksana Harian (Plh) Ketua Umum yang saat ini dipegang Chairuddin Ismail akan berakhir, Sabtu mendatang (29/10).

Wakil Ketua Dewan Penasihat Partai Hanura, Djafar Badjeber menjelaskan, dalam AD/ART partai disebutkan bahwa jabatan Plh Ketum hanya tiga bulan.

"Charuddin menjabat sejak 29 Juli 2016 dan artinya akan berakhir mandatnya pada 29 Oktober 2016. Kami meminta DPP menyelenggarakan Munaslub," kata Djafar, Kamis (27/10).


Pendiri Hanura ini juga menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan pengurus di daerah. Mayoritas pengurus daerah menghendaki adanya pemilihan ketua umum baru.

"Saya tidak perlu sebutkan, mereka yang menjabat sebagai pengurus di daerah setuju Munaslub. Saya juga menyuarakan aspirasi mereka, sebagai pembuka jalan," jelasnya.

Djafar menambahkan, pihaknya juga mendapat laporan dari beberapa pengurus di daerah perihal kepemimpinan Chairuddin Ismail. Menurutnya, kebijakan Chairuddin menjabat sebagai pelaksana harian Ketua Umum kerap membuat masalah internal.

"Padahal Plh tidak bisa membuat kebijakan strategis. Kebijakan Plh banyak timbulkan masalah internal," tegasnya.

Dia menambahkan, harus diakui bahwa setelah Wiranto melepas jabatan Ketua Umum kondisi internal Hanura tidak kondusif. Maka dari itu menurut Djafar perlu adanya Munaslub untuk perbaikan kepemimpinan di Hanura.

Sebelumnya, Wiranto melepas jabatan Ketua Umum karena ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam). Karena Presiden Jokowi tidak ingin pembantunya rangkap jabatan, Wiranto pun menyerahkan kepemimpinan Hanura kepada Pelaksana Harian. [sam]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya