Berita

Ilustrasi/BBC

Dunia

Demi Sertifikasi Halal, Malaysia Minta Nama Hot Dog Diganti

KAMIS, 20 OKTOBER 2016 | 11:31 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Gerai makanan yang menjual hot dog di Malaysia diminta untuk mengubah nama mereka.

Menurut keterangan dari badan pemerintah, Depertemen Pengembangan Islam Malaysia, mengadopsi putusan tersebut setelah banyaknya keluhan dari wisatawan muslim terutama terkait dengan sertifikasi halal.

Direktur Depertemen Pengembangan Islam Malaysia, Sirajuddin Suhaimee menjelaskan bahwa nama hot dog berpotensi menyebabkan kebingungan.


"Dalam Islam, anjing dianggap haram dan nama tidak dapat berhubungan dengan sertifikasi halal," katanya.

Dalam pedoman makanan halal Malaysia dijelaskan bahwa makanan halal dan perasa buatan halal tidak akan dinamai atau sinonim dengan nama produk non-hala seperti ham, bak kut teh, daging babi, bir, rum dan lain-lain yang mungkin membuat bingung.

Salah satu gerai makanan ternama di Malaysia, yakni Auntie Anne ditolak diberi sertifikasi halal kecuali mengganti nama makanannya menjadi "Pretzel Sausage".

Namun putusan itu bukan tanpa kontroversi. Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Malaysia Nazri Aziz mengatakan bahwa putusan tersebut bodoh dan terbelakang.

"Hot dog adalah hot dog. Bahkan dalam bahasa Melayu itu disebut hot dog. Itu sudah ada selama bertahun-tahun. Saya seorang Muslim dan saya tidak tersinggung," ujanya seperti dimuat BBC.

"Nama ini berasal dari bahasa Inggris, Tolong jangan membuat kita tampak bodoh dan terbelakang," tegasnya. [mel]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya