Berita

Hukum

Setara Institute: Penyimpangan Keuangan Komnas HAM Memalukan

RABU, 19 OKTOBER 2016 | 18:55 WIB | LAPORAN:

Penyimpangan dalam pengelolaan keuangan di Komnas HAM seperti diungkap BPK merupakan tindakan yang memalukan dan berdampak serius pada gerakan pemajuan hak asasi manusia di Indonesia.

Demikian ditegaskan Ketua Setara Institute, Hendardi dalam rilis yang diterima, Rabu ((16/10).

Dia mengatakan meski pun dibentuk pada masa Orde Baru berkuasa, Komnas HAM adalah salah satu lembaga yang menjadi pembeda rezim otoriter dan demokratis.


Pada periode 10 tahun pertama, Komnas HAM memainkan peranan kunci dalam pemajuan HAM dan demokrasi di Indonesia.

Namun, Hendardi menambahkan, sebaliknya dalam 10 tahun terakhir peran Komnas HAM nyaris tidak diperhitungkan, apalagi memberikan pengaruh signifikan pada pemajuan HAM.

"Aktivisme Komnas HAM hilang setelah mendapat anggaran cukup dari negara dan birokratisasi dilakukan setidaknya 10 tahun terakhir. Komnas HAM terjebak pada birokrasi dan rutinitas pengelolaan anggaran tanpa aktivisme dan terobosan, " tegas pendiri Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) ini.

Selain tidak optimal menjalankan mandat UU 39/1999,  Hendardi mengatakan, kinerja Komnas HAM dalam beberapa isu hak asasi manusia, lebih rendah dari yang  dikerjakan oleh organisasi HAM.

Namun demikian, Hendardi tak setuju kalau lembaga itu dibubarkan. Menurutnya, betapa pun Komnas HAM mengalami kemunduran serius, lembaga ini tetap harus dipertahankan dan malah harus diperkuat.

Sedangkan kasus buruknya pengelolaan keuangan katanya adalah persoalan hukum dan harus tetap diproses secara hukum pula.

Sebaliknya Hendardi mewanti-wanti adanya kemungkinan upaya untuk membonsai lembaga itu.

"Jangan sampai isu ini menjadi peluang dan kesempatan bagi kelompok-kelompok tertentu yang terobsesi sejak lama untuk membonsai Komnas HAM," Hendardi mengingatkan. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya