RAKYAT Merdeka Online (RMOL) 17 Oktober 2016 memberitakan bahwa Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kali ini justru terkesan 'kalem' menanggapi kerusakan taman Balaikota pasca unjuk rasa pada Jumat (14/10) lalu. "Ampunilah mereka. Karena mereka enggak tahu apa yang mereka perbuat soalnya," ucap Ahok kepada wartawan di Balaikota DKI, Senin (17/10), seperti dikutip dari RMOL Jakarta.Com.
Atas kerusakan yang terjadi, Pemprov DKI harus mengucurkan biaya hingga RP 75 untuk perbaikannya.
Ditanyakan terpisah, wakil Ahok di Balaikota, Djarot Saiful Hidayat pun senada mengaku sudah memaafkan pelaku pengrusakan taman seluas 50x6 meter persegi itu. "Ya (sudah) dimaafkanlah. Biasa orang," kata mantan walikota Blitar tersebut.
Diketahui, ribuan orang dari berbagai ormas Islam berdemo di depan Balaikota DKI, Jumat siang. Aksi demo didasari atas pernyataan Ahok yang dinilai menghina Al-Quran sewaktu memberikan sambutan di Kepulauan Seribu. Melalui naskah yang dimuat oleh
RMOL ini, saya mengucapkan terima kasih serta penghargaan atas perkenan
RMOL membuktikan diri sebagai media yang berani menyatakan yang benar sebagai benar.
RMOL telah mengejawantahkan warisan ajaran Gus Dur mengenai keberanian menyatakan yang benar sebagai benar.
RMOL berani tegas berpihak kepada kebenaran. Secara sadar,
RMOL juga berupaya bukan memanaskan namun menyejukkan suasana sosiol-politik nusantara yang sedang dalam kondisi membara.
Melalui naskah ini pula, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Gubernur Jakarta DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama serta Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat yang telah bersikap kesatria kepemimpinan sejati dengan legowo ikhlas memaafkan peristiwa kerusakan taman Balaikota pasca unjuk rasa 14 Oktober 2016.
Secara khusus sebagai sesama umat Nasrani, terima kasih dan penghargaan saya berikan kepada Gubernur DKI Jakarta yang telah berkenan mewujudkan ajaran kasih-sayang Jesus Kristus menjadi kenyataan sikap dan perilaku nyata berakhlak luhur. Kalimat "Ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" merupakan sabda terakhir Jesus Kristus ketika disalibkan di tiang salib oleh mereka yang tidak mengerti makna ajaran kasih-sayang Jesus Kristus.
Peristiwa pemaafan kerusakan taman Balaikota membuat saya merasa bangga menjadi warga bangsa Indonesia yang terbukti adalah bangsa yang memiliki peradaban adiluhur maka mau dan mampu hidup bersama dalam KeBhinekkaTunggaIkaan serta senantiasa menjunjung tinggi peradaban dan kebudayaan bukan saling mencurigai, menyalahkan, apalagi memfitnah namun saling mengerti, menghormati, menghargai dan saling memaafkan apabila kebetulan ada pihak yang melakukan kesalahan.
Sekali lagi saya sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada
RMOL, Ahok dan Djarot.
[***]Penulis adalah warga Indonesia yang mendambakan Indonesia nan Gemah Ripah Loh Jinawi, Tata Tentrem Kerta Raharja