Berita

RMOL

Politik

PPP Djan Farid Sebaiknya Tak Lagi Ngaku-Ngaku Partai Islam

SELASA, 18 OKTOBER 2016 | 13:54 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Sebagai partai yang berbasis Islam, sangat disayangkan perpecahan di internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hingga kini belum juga selesai. Disaat partai-partai lain sedang sibuk menyiapkan dukungan politiknya kepada para calon yang akan maju dalam pilkada, petinggi PPP masih disibukan dengan status hukum yang belum juga menemui titik temu.

Demikian disampaikan pengamat politik Jajat Nurjaman dalam keterangan persnya siang ini (Selasa, 18/10).

PPP kubu Romahurmuziy, yang diakui pemerintah mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni pada Pilgub DKI Jakarta.

Sementara kubu Djan Faridz mendukung duet petahana Basuki T. Purnama-Djarot Saipul Hidayat. Pemerintah sendiri saat ini sedang mempertimbangkan untuk mengakui kepengurusan kubu Djan Faridz.

Lebih jauh, menurutnya, sebagai partai yang sudah cukup lama berkiprah dalam perpolitikan nasional, sepatutnya PPP bisa menjadi contoh bagi partai-partai lain yang terbilang masih baru.

"Namun melihat manuver politik para petingginya yang mempunyai faksi masing-masing malah sebaliknya PPP tidak mencerminkan kematangan dalam berpolitik," tutur Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) ini.

Jajat menilai, yang menjadi catatan penting saat ini adalah bukan hanya status hukum PPP, namun sikap politik PPP yang memberikan dukungan kepada Basuki yang dalam hal ini jelas sekali ada pertentangan mengenai boleh atau tidaknya memilih seorang pemimpin yang bukan muslim.

Melihat kejadian ini maka semakin jelas posisi politik PPP sudah tidak lagi mencerminkan sebagai partai Islam namun telah menjadi partai liberal.

"Sebagai partai Islam sepatutnya keputusan politik yang diambil juga tetap berlandasan Islam. Karena jika satu keputusan penting seperti ini akan berimbas bagi PPP kedepan. Namun ketika keputusan yang diambil dianggap sudah menyimpang saya kira sangat wajar jika kedepan PPP yang saat ini mengaku sebagai partai Islam tidak lagi mengusung jargon sebagai partai Islam," tandasnya. [zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Salaman Andika Perkasa Dicuekin Kapolda Jateng dan Pj Gubernur

Rabu, 25 September 2024 | 11:18

Fufufafa Terobsesi Syahrini: Cetar Membahana

Selasa, 24 September 2024 | 07:34

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

UPDATE

Gugatan PKPU Proyek Hambalang Rp91 Miliar terhadap Adhi Karya Ditolak Hakim

Jumat, 04 Oktober 2024 | 11:47

AHY Ungkap Isi Obrolan dengan Puan Maharani

Jumat, 04 Oktober 2024 | 11:36

BPKH Limited Luncurkan Bumbu Kampoeng untuk Jemaah Haji dan Umrah

Jumat, 04 Oktober 2024 | 11:27

KPK Masih Koordinasi dengan BPKP Hitung Kerugian Negara di Kasus Korupsi LPEI

Jumat, 04 Oktober 2024 | 11:22

Pasar Saham Amerika Serikat Loyo, S&P 500 Turun 0,2 Persen

Jumat, 04 Oktober 2024 | 11:08

Puff Daddy Hadapi 120 Gugatan Baru Terkait Pelecehan, Korban Ada yang Berusia 9 Tahun

Jumat, 04 Oktober 2024 | 10:58

Denmark Tangkap Pelaku Teror di Kedutaan Israel

Jumat, 04 Oktober 2024 | 10:56

Muktamar Pemikiran Hasyim Asy'ari Digelar di Jakarta

Jumat, 04 Oktober 2024 | 10:32

British Airways Setop Penerbangan ke Israel Sebulan Penuh

Jumat, 04 Oktober 2024 | 10:32

Jelang Akhir Pekan Rupiah Melemah ke Rp15.525

Jumat, 04 Oktober 2024 | 10:20

Selengkapnya