Berita

Natalius Pigai/Net

Nusantara

Komnas HAM: Kunjungan Jokowi Ke Papua Tak Bermanfaat, Justru Mendatangkan Masalah

SELASA, 18 OKTOBER 2016 | 11:43 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Presiden Joko Widodo kembali melakukan kunjungan kerja ke Papua, sejak kemarin hingga hari ini.

Komisioner Komnas HAM RI, yang juga tokoh asal Papua, Natalius Pigai, mencatat selama dua tahun menjabat Presiden, Jokowi sering sekali mengunjungi wilayah paling Timur tersebut. Namun, semua kunjungan tersebut terkesan tidak memberi manfaat.

"Dan hasilnya sampai sejauh ini belum pernah ada kebijakan yang dirasakan secara langsung oleh rakyat Papua," tegas Pigai, (Selasa, 18/10). [Klik: Jokowi Resmikan 6 Infrastruktur Kelistrikan, Seskab Era SBY: Bagus, Lanjutkan]

Menurutnya, Presiden justru menjadi sumber masalah di Papua. Karena dianggap tidak memiliki kompetensi sosial untuk membangun kepercayaan (trust buding), juga kompetensi manajemen pertahanan dan keamanan, selain itu adanya kesan permusuhan dengan pemimpin daerah juga memberi kontribusi dalam disharmoni Jakarta dan Papua.

Hal ini terkait dengan adanya peristiwa pelanggaran HAM terhadap kurang lebih 5.000 orang Papua yang di tangkap, dianiaya, disiksa dan dibunuh hanya dalam 2 tahun masa periode beliau. Hal ini menjadi bukti bahwa menciptakan tanah Papua damai dengan penyelesaian pelanggaran HAM hanya menjadi pelayanan bibir atau kata2.

Demikian pula ekskalasi berbagai soal juga meningkat di masa pemerintahan Jokowi, khususnya terhadap riak-riak dunia Internasional terhadap kondisi HAM di Papua, bukti nyata Jokowi tidak ketudakmampuannya.

"Kita juga menyaksikan program yang didengungkan oleh Presiden untuk bangun Pasar Mama Mama sampai sekarang tidak pernah ada yang tuntas, bahkan pimpinan Solpap Rojit meninggal secara misterius di Papua," tegasnya. [Klik: Di Papua, Jokowi Hanya Klaim Hasil Kerja Pemerintah Sebelumnya]

Kalau kunjungan kerja Presiden tersebut tidak substansial, sebagai putra Papua dan pembela hak asasi manusia, dia menolak Jokowi kembali mengunjungi Papua untuk tiga tahun tahun sisa masa jabatannya ini. "Karena kehadirannya lebih banyak mudarat dari pada manfaatnya," tandasnya. [zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Warganet Geram Bahlil Bandingkan Diri dengan Rasulullah: Maaf Nabi Tidak Minum Alkohol

Kamis, 26 September 2024 | 07:43

Salaman Andika Perkasa Dicuekin Kapolda Jateng dan Pj Gubernur

Rabu, 25 September 2024 | 11:18

Fufufafa Terobsesi Syahrini: Cetar Membahana

Selasa, 24 September 2024 | 07:34

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

UPDATE

Gugatan PKPU Proyek Hambalang Rp91 Miliar terhadap Adhi Karya Ditolak Hakim

Jumat, 04 Oktober 2024 | 11:47

AHY Ungkap Isi Obrolan dengan Puan Maharani

Jumat, 04 Oktober 2024 | 11:36

BPKH Limited Luncurkan Bumbu Kampoeng untuk Jemaah Haji dan Umrah

Jumat, 04 Oktober 2024 | 11:27

KPK Masih Koordinasi dengan BPKP Hitung Kerugian Negara di Kasus Korupsi LPEI

Jumat, 04 Oktober 2024 | 11:22

Pasar Saham Amerika Serikat Loyo, S&P 500 Turun 0,2 Persen

Jumat, 04 Oktober 2024 | 11:08

Puff Daddy Hadapi 120 Gugatan Baru Terkait Pelecehan, Korban Ada yang Berusia 9 Tahun

Jumat, 04 Oktober 2024 | 10:58

Denmark Tangkap Pelaku Teror di Kedutaan Israel

Jumat, 04 Oktober 2024 | 10:56

Muktamar Pemikiran Hasyim Asy'ari Digelar di Jakarta

Jumat, 04 Oktober 2024 | 10:32

British Airways Setop Penerbangan ke Israel Sebulan Penuh

Jumat, 04 Oktober 2024 | 10:32

Jelang Akhir Pekan Rupiah Melemah ke Rp15.525

Jumat, 04 Oktober 2024 | 10:20

Selengkapnya