Berita

Yunarto Wijaya/net

Politik

Charta Politika Diduga Memihak Ahok, Anggota DPRD Ikut Campur

SENIN, 17 OKTOBER 2016 | 15:16 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Nama lembaga survei Charta Politika jadi melambung belakangan ini karena diduga menyelenggarakan survei yang isi kuesionernya menggiring responden untuk mendukung calon petahana di Pilkada Jakarta, Basuki Purnama (Ahok).  

Bahkan, sekelompok angota DPRD DKI Jakarta berniat memanggil pimpinan lembaga itu atas dugaan tidak independen dalam penelitian.

Seperti diberitakan RMOL Jakarta, hal itu menyusul temuan salah seorang ketua RT di Kelurahan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Sabtu (15/10). Awalnya, ia mengamankan seorang mahasiswa yang menyebarkan kuesioner soal Pilkada Jakarta milik Charta Politika ke warga di lingkungannya. Isi kuesioner dianggap beraroma penggiringan opini untuk Ahok.


"Kami panggil untuk dimintai klarifikasinya. Kami akan tanyakan soal independensi Charta Politika, karena survei-surveinya ada aroma memihak calon tertentu serta penggiringan opini," kata Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta, Syarif, kepada wartawan di gedung DPRD DKI, kawasan Kebon Sirih, Senin (17/10).

Syarif juga mengatakan, pihaknya akan meminta klarifikasi tentang keabsahan Charta Politika, misalnya dalam hal Surat Keterangan Terdaftar (SKT) dari Kementerian Dalam Negeri. Selain itu, Charta Politika belum terdaftar di KPU DKI sebagai lembaga survei resmi.

"Kalau ditemukan pelanggaran, maka Charta Politika harus diproses di komisi etik," ujar Syarif.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, enggan memberi penjelasan terkait insiden diamankannya seorang mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah yang menyebarkan kuesioner survei Charta Politika di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

"Maaf saya enggak mau dikonfirmasi soal itu. Nanti siang saja saya akan berikan klarifikasi lengkap lewat twitter," kata Yunarto saat dihubungi, Senin (17/10). [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya