Sejumlah elemen buruh kembali berbeda dalam meÂnyikapi 2 tahun pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ada yang menyambutnya dengan menggelar aksi unjuk rasa karena merasa tidak puas atas kinerja bekas Gubernur DKIJakarta selama hampir 2 tahun ini berkuasa di Indonesia.
"Kalau kami menyambut dua tahun kepemimpinan Pak Jokowi akan menggelar kerja bakti sosial secara serentak di 22 provinsi," ujar Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPI) Andi Gani Nena Wea kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Andi menegaskan, organisasi buruh yang dipimpinnya beserta elemen buruh lainnya memilih untuk melakukan halpositif yang langsung bermanfaat untuk masyarakat. Kegiatan itu digeÂlarnya, kata Andi, sebagai bentuk kepuasan dan dukungan buruh terhadap kepimpinan Jokowi selama hampir 2 tahun ini.
Apa yang membuat kalanganburuh puas dengan kinerja Jokowi? Berikut wawancara selengkapnya dengan Andi Gani Nena Wea;
Jadi, elemen buruh yang anda pimpin ini puas terhadap dua tahun kinerja Jokowi?Presiden Jokowi baru memerintah dua tahun dan pasti siapapun pemerintahannya setiap mengeluarkan kebijakan pasti ada yang pro dan juga tentu ada yang kontra.
Buat kami itu hal biasa daÂlam demokrasi. Namun jujur kami akui, selama dua tahun memimpin sudah banyak terÂobosan dan perhatian presiÂden terhadap nasib para buruh yang jumlahnya sangat besar di Indonesia.
Kenyataannya selama dua tahun ini banyak aliansi buruh yang melakukan unjuk rasa dan mengkritik kebijakan pemerintah?Indonesia adalah negara demokrasi sehingga kalau ada eleÂmen buruh yang bersuara keras tentu sesuatu yang biasa. Karena seperti yang saya sampaikan sebelumnya, setiap kebijakan tidak mungkin bisa menyenangÂkan semua pihak dan tentu ada pro dan kontra. Saya sendiri masih juga sering memimpin langsung gerakan buruh baik di jalanan ataupun forum diskusi untuk menyuarakan keinginan buruh dan aspirasinya
Berarti anda tetap kritis dong terhadap sepak terjang pemerintah saat ini?Saya tetap memberikan masuÂkan-masukan kepada presiden soal ketenagakerjaan. Dan kalau ada kebijakan yang saya anggap akan menimbulkan permasalaÂhan tentu saya bisa menyampaiÂkan langsung kepada Presiden Jokowi
Isu penting apa yang biasa anda bahas dengan pemerintah?Kami dan Menaker terus berkomunikasi soal kebijakan ketenagakerjaan seperti upah, masalah tenaga kontrak hingga masalah buruh migran. Saya dan Pak Menaker Hanif Dakhiri sudah lama bersahabat sehingga kami bisa saling terbuka.
Lantas apa yang membuat anda puas atas kinerja peÂmerintah?Banyak. Salah satunya yang sangat buruh butuhkan yakni hunian tempat tinggal. Ada proÂgram Nawacita Presiden Jokowi yaitu pembangunan ratusan ribu rumah murah dan terjangkau untuk rakyat kecil khususnya buruh. Kenapa itu membantu, sebab buruh yang berpenghasiÂlan rendah punya kesempatan untuk memiliki hunian dan biaya yang sesuai dengan penghasilan kami. Misalnya yang kami tahu DP (uang muka) hanya 1 persen dan bunga 5 persen.
Kebijakan ini tentunya memÂbantu buruh dan rakyat berpengÂhasilan rendah agar bisa memiÂliki rumah tinggal yang layak. Bagi kami, Presiden Jokowi sangat perhatian terhadap kesÂejahteraan rakyat.
Apa karena itu aliansi buruh yang anda pimpin menyikapi dua tahun kepemimpinan Jokowi dengan cara yang berbeda?Bisa dibilang begitu. Intinya kami akan menggelar kerja bakti sosial serentak di 22 provinsi yang merupakan basis kekuatan buruh. Selain itu, kami juga akan melakukan donor darah, bersih bersih pasar, bersih berÂsih di pusat kota dan pinggiran kota serta pengobatan untuk masyarakat tidak mampu.
Apakah ini kegiatan yang pertama?Tidak. Saat bencana alam di Garut kemarin, kami atas nama Relawan Buruh yang berasal dari berbagai aliansi terjun langsung ke lokasi bencana. ***