Berita

Foto/Net

Bisnis

Harga Cabe Naik, Bawang Turun, Daging Sapi Bandel

Mendag Laporkan Perkembangan Sembako
RABU, 12 OKTOBER 2016 | 08:37 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Presiden Jokowi kemarin memanggil Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita ke Istana Negara, Jakarta. Presiden me­minta laporan terkini tentang perkembangan harga pangan.

Enggar mengklaim sebagian besar harga pangan terpantau stabil, walaupun ada yang mengalami kenaikan.

"Salah satu harga bahan pokok yang naik cabe. Ini disebabkan faktor cuaca. Musim hujan menyebabkan produksi turun. Selain itu ada masalah transportasi. Tapi masalah ini dalam waktu yang tidak terlalu lama akan stabil," kata Enggar pede.


Untuk harga bawang merah, Enggar mengungkapkan, telah terjadi penurunan di ting­kat petani hingga pedagang eceran. Malahan, kini pemerintah tengah mewaspadai agar penurunan harga tidak terlalu drastis karena bisa merugikan petani.

"Kami akan segera berkoor­dinasi dengan Perum Bulog agar tidak ada yang dirugikan," imbuhnya.

Selain bawang, Enggar me­nyebut, harga gula juga telah menurun walaupun belum merata. Sebab, ada beberapa daerah yang masih mematok harga cukup tinggi. Kisaran harga gula kini berada pada level Rp 12.000 hingga Rp 13.500 per kilogram (kg).

"Kami sudah bersepakat dengan para distributor me­minta agar konsumen mem­beli dengan Rp 12.500 per kilogram, sehingga akan bisa tercapai kesepakatan. Tentu ini akan membutuhkan waktu dan proses," cetusnya.

Bagaimana dengan harga daging? Enggar mengakui, harga daging sapi masih ban­del. Mendag faktanya sulit menekan harga daging hingga mencapai hingga Rp 80.000 per kg. Harga daging saat ini sekitar Rp 120.000 per kg.

Politisi Nasdem ini mengatakan, pihaknya sudah berupaya untuk mewujudkan per­mintaan Presiden. Langkah itu dilakukan antara lain dengan memasok daging kerbau yang harganya Rp 65.000 per kg.

"Dampaknya harga daging beku sudah turun. Tetapi untuk daging segar, para pengu­saha belum dapat menurunkan karena stok lama belum habis. Pengusaha tidak mau rugi dengan menurunkan harga," kilah Enggar.

Enggar mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut, Presiden memberikan arahan agar pihaknya fokus mensta­bilkan harga pangan dari sisi petani hingga pedagang eceran. Sebab, Bank Indonesia (BI) memproyeksi jika inflasi 3,5 persen, daya beli masyarakat bisa meningkat.

Seperti diketahui, harga bawang, gula, dan daging paling tinggi mengalami kenaikan pada bulan Ramadhan. Ketiga komoditas tersebut menjadi sorotan karena pasca-Lebaran, penurunannya lambat.

Untuk harga cabe, melejitnya komoditas ini sudah diproyeksi pemerintah. Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasu­tion mengatakan, harga cabe merah yang meningkat dalam periode September 2016 patut diwaspadai. Sebab, pasokan komoditas tersebut berkurang akibat musim hujan.

Uuntuk mengantisipasi ke­naikan harga komoditas itu, kata Darmin, pemerintah berupaya agar stok cabe merah tetap terjaga hingga akhir tahun dan distribusinya kepada masyarakat tidak terganggu.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada September terjadi inflasi sebesar 0,22 persen yang disebabkan oleh kenaikan harga-harga kelom­pok nonbahan makanan seperti tarif pulsa ponsel, tarif sewa rumah, biaya perguruan tinggi dan akademi, rokok kretek filter dan tarif listrik.

Cabe merah mengalami kenaikan harga di berbagai daerah pada periode Sep­tember 2016 dengan harga rata-rata mencapai kisaran Rp 35.700 per kg karena faktor cuaca maupun distribusi yang terhambat. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya