Berita

Arogansi anggota TNI terhadap wartawan/Net

Hukum

Panglima TNI Minta Maaf Masih Ada Prajurit Arogan

Pimpin Upacara HUT TNI Ke 71
KAMIS, 06 OKTOBER 2016 | 09:22 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo meminta maaf kepada seluruh lapisan masyarakat terkait masih adanya prajurit yang masih melakukan hal-hal di luar kepatutan dan sampai merugikan masyarakat.

"Saya selaku Panglima TNI menyadari ada prajurit TNI yang masih melaksanakan hal-hal di luar kepatutan, merugikan, bahkan menyakiti masyarakat. Dengan kerendahan hati kepada seluruh masyarakat Indonesia, saya mohon maaf sebesar-besarnya," kata Gatot seusai memimpin upacara peringatan HUT TNI ke-71 di Mabes TNI, Jakarta, kemarin.

Gatot berjanji memperbaiki dan menindak tegas anggotanya yang melakukan kegiatan di luar tupoksi, termasuk ber­sikap arogan hingga menyakiti masyarakat.


Dia menegaskan lebih memi­lih membela anggotanya yang telah berjuang membela nama baik TNI dibanding prajurit yang merugikan masyarakat. "Saya komitmen lebih mem­bela 400.000 lebih prajurit saya yang telah berjuang mati-matian membela nama baik TNI, dari­pada saya membela prajurit yang tidak pantas," ucap Gatot.

Namun, ia meminta peran aktif masyarakat untuk segera melapor bila mengetahui ada ok­num anggota TNI yang melaku­kan hal di luar kepatutan, dan mengawasi pelaksanaan proses hukum yang dijalani oknum anggota TNI bermasalah.

"Saya minta apabila ada pra­jurit saya yang melakukan ini, laporkan. Kemudian apabila su­dah diproses penyelidikan dan penyidikan di mata hukum, awasi pelaksanaannya," katanya.

Ia bertekad mempertahankan esensi ciri kesejatian TNI yaitu tumbuh dan berkembangnya TNI akan selalu bersama rakyat di ten­gah-tengah arus globalisasi yang terus bergerak secara dinamis.

Menurut Gatot Nurmantyo, selama ini TNI telah dan akan terus memberikan sumbangsih­nya kepada bangsa dan negara baik melalui Operasi Militer Perang (OMP) ataupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

"Tugas-tugas tersebut merupa­kan refleksi prestasi dan kinerja optimal yang dipersembahkan TNI kepada rakyat, seperti penanggulangan kebakaran hutan, bantuan kepada korban ben­cana alam serta keberhasilan TNI melaksanakan Operasi Tinombala untuk menumpas aksi terorisme," tutur Panglima TNI.

Ia memberikan esensi penting dari penanggulangan terorisme harus didahului dengan penya­maan persepsi dari definisi ter­orisme sebagai tindak kejahatan terhadap negara yang selanjut­nya diimplementasikan dalam bentuk undang-undang.

"Saya tegaskan bahwa yang paling penting adalah definisi teroris dulu. Kalau teroris ada­lah tindak pidana maka tidak ada perkembangan dan negara ini menjadi tempat yang paling aman bagi teroris, seharusnya definisi teroris adalah kejahatan terhadap negara," katanya.

Lebih lanjut Gatot Nurmantyo menyampaikan upaya penang­gulangan aksi terorisme di Indonesia dan pencapaiannya merupakan wujud sinergitas antara TNI-Polri. Sementara, dalam pelibatannya TNI ber­pedoman pada undang-undang dengan mengedepankan kedaulatan negara.

"Keberhasilan Operasi Tinombala itu adalah keber­hasilan bersama antara TNI dan Polri. Pedoman TNI adalah undang-undang, kalau perlu da­lam undang-undang terorisme tanpa ada satu katapun TNI tetapi terorisme dapat dipastikan sebagai kejahatan negara," ujarnya.

Selanjutnya Panglima TNI menyampaikan negara kita akan terus menghadirkan TNI pada penyelesaian konflik in­ternasional di bawah bendera PBB, hal ini dilaksanakan dalam rangka memperbesar komitmen dan peran Indonesia dalam pe­meliharaan perdamaian dunia sesuai amanah Pembukaan UUD Tahun 1945.

Dalam pelaksanaan tugas luar negeri kata Panglima TNI, pra­jurit TNI yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB, cukup berhasil dan menjadi contoh dari pasukan perdamaian lainnya.

"Ini menandakan bahwa ke­beradaan prajurit TNI selalu mendapat hati di masyarakat, karena TNI selalu menjunjung tinggi kearifan lokal dimanapun prajurit TNI tersebut berada," ucap Gatot Nurmantyo. ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya