Berita

Foto/Net

Bisnis

KAI Pede Proyek Kereta Bandara Soetta Kelar April

RABU, 05 OKTOBER 2016 | 09:27 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Direktur Utama PT KAI (Persero) Edi Sukmoro opti­mistis, proyek pembangunan kereta api (KA) Bandara In­ternasional Soekarno Hatta rampung April 2017.

"Ibu menteri (Menteri BUMN Rini Soemarno) tetap menargetkan bulan April. Saya sih masih optimistis karena rolling stock atau keretanya sudah pasti datang," tutur Edi di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, kemarin.

Menurutnya, saat ini pembe­basan lahan sudah selesai dan transportasi tersebut menuju bandara sudah dinantikan masyarakat. KA bandara juga akan menjadi tumpuan trans­portasi oleh masyarakat.


Seperti diketahui, proyek KA bandara dikerjakan oleh PT Railink, anak perusahaan KAI  dan PT Angkasa Pura II. Nilai proyek diperkirakan mencapai Rp 2,7 triliun. KA di bandara Soetta akan menjadi akses dari dan menuju pusat kota. Di Bandara Soetta juga terdapat Automated People Mover System atau APMS yang memudahkan perpindah­an penumpang antara Terminal 1, 2, dan 3.

Menyoal rencana pemban­gunan KA Bandara Interna­sional Adi Soemarno, Solo, ia mengaku tengah melakukan studi kelayakan. KAI serta PT Adhi Karya dan PT Angkasa Pura Iakan bekerja sama den­gan pemerintahan setempat.

"Karena itu juga sama den­gan pembenahan Malioboro, sehingga perlu kerja sama dengan pemerintah daerah setempat," jelas Edi.

Pengamat dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menilai, pengerjaan proyek kereta ban­dara sudah sewajarnya diper­cepat mengingat pemerintah melalui Angkasa Pura II juga telah mengoperasikan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

"Kapasitas penumpang yang memakai jasa penerbangan ke depan bakal bertambah. Oto­matis perlu di-support dengan pilihan moda transportasi selain kendaraan pribadi, taxi dan bus," kata Djoko kepada Rakyat Merdeka.

Meski diakuinya, pengem­bangan KA bandara sangat terlambat diadakan di ban­dara Soetta. Sebab, KA ban­dara sudah lebih dulu ada di bandara Kualanamu, Me­dan. Keberadaan KA ban­dara tersebut diharapkan dapat menjadi moda transportasi alternatif bagi pengguna jasa penerbangan, mengingat akses menuju bandara melalui jalan tol kian padat.

"Memang harus ajak instansi lain yang berdekatan dan ber­sentuhan dengan hal ini. Kar­ena memberikan transportasi yang layak dan mumpuni bagi masyarakat merupakan PR (pekerjaan rumah) yang cukup berat," tandas Djoko.

Menurutnya, hampir se­mua bandara internasional di dunia sudah pasti terhubung dengan jalur rel kereta untuk memudahkan mobilitas peng­gunanya menuju pusat kota. Sekaligus, merupakan kebu­tuhan dan pilihan alternatif moda bertransportasi.

"Hanya bandara di Indo­nesia saja yang tidak pernah memikirkan ada akses jalan rel menuju bandara. Baru ada di bandara Kualanamu Medan saja dan Yogyakarta yang su­dah beroperasi," katanya.

Padahal, sebagai ban­dara berpredikat bandara in­ternasional, lanjutnya, pemer­intah harus memiliki peren­canaan yang lebih baik dalam memberikan kemudahan akses dari dan menuju bandara. Sayangnya, kereta ban­dara untuk ibukota belum terealisasi hingga saat ini.

Selain Bandara Soetta, ia juga mengimbau agar pe­merintah membangun jalur rel kereta bandara yang dapat terhubung dengan terminal ban­dara internasional Ahmad Yani, Semarang. Serta beberapa ban­dara lainnya seperti Bandara In­ternasional Minangkabau di Pa­dang (status menunggu opera­sional), Bandara Internasional Juanda di Surabaya, Bandara Syamsudin Noor di Banjar­masin, Bandara Internasional Sultan Mahmud Baddarudin II di Palembang (sedang dik­erjakan).

Hal ini sesuai dengan RIP­NAS (Rencana Induk Perkere­taapian Nasional) 2011-2030 yang merencanakan adanya akses jalan rel ke bandara. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya