Berita

Djarot Kusumayakti/Net

Wawancara

WAWANCARA

Djarot Kusumayakti: Rekomendasi Irman Tidak Mengikat

RABU, 05 OKTOBER 2016 | 09:10 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Direktur Utama (Dirut) Badan Urusan Logistik (Bulog) Djarot Kusumayakti tidak membantah telah ditelepon oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) nonaktif, Ir­man Gusman, terkait dengan urusan kuota gula. Namun, Djarot menampik Bulog memberikan kuota tambahan ke perusahaan Xaveriandy karena pengaruh Irman.

Menurut Djarot, dalam per­cakapan melalui telepon, dia hanya diperkenalkan oleh Irman kepada Memi. Tak ada rekomen­dasi yang mengikat dari Irman kepada Bulog.

"Pak Irman hanya menyampaikan, dia ada kenalan yang bisa dipercaya, namanya Memi," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Tim Pengkajian DPR.


Memi yang dimaksud Irman ialah istri Direktur Utama CV Semesta Berjaya Xaveriandy Sutanto, yang menjadi tersangka dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Selain menangkap Memi, KPK mencokok Irman dan Xaveriandy pada 17 September 2016.

Ketiganya ditangkap karena Irman diduga menerima duit Rp 100 juta dari Xaveriandy. KPK menduga uang itu merupakan hadiah dari Xaveriandy kepada Irman atas pengaruh senator dari Sumatera Barat, itu karena berhasil mendapatkan tambahan kuota gula. Ketiganya pun telah dijadikan tersangka dalam kasus dugaan suap penambahan kuota gula.

Berikut wawancara lengkap­nya:

Setelah ditelpon Irman, apa yang anda lakukan?
Telepon itu saya tindaklanjuti. Saya lalu telepon Ibu Memi yang katanya temen Pak Irman.

Bukankan ini artinya anda menindaklanjuti rekomendasi yang diberikan Irman?
Tidak. Saya tegaskan, pen­elusuran rekam jejak Memi saya lakukan bukan sekadar untuk mengetahui, bukan sebagai ben­tuk tindak lanjut rekomendasi dari telepon Pak Irman. Saya juga tidak pernah sekalipun bertemu Memi secara fisik, dan saya berkomunikasi dengan dia hanya lewat telepon.

Lalu untuk apa?
Karena pertama, saya ingin memastikan Ibu Memi kenal Pak Irman di mana, keperluannya apa, dan latar belakang perke­nalan ibu dengan Pak irman bagaimana. Kedua saya pengin dapat info apakah ibu pengusaha atau orang yang baru datang. Kebetulan saya pernah dinas di Sumbar (Sumatera Barat). Dari komunikasi saya nangkep ibu ini pengusaha bahan pangan pokok.

Lalu kebetulan juga saya ingat, pada saat itu saya punya tugas dari pemerintah baik dari men­teri, bahkan dari Presiden untuk mengamankan harga pangan.

Setelah menghubungi Memi, apa yang anda lakukan?
Selanjutnya saya menelepon Kadiv Bulog Sumbar. Saya me­nanyakan perihal apakah Memi pernah menghubungi dirinya atau tidak. Pertama saya tanya ke Kadiv Bulog Sumbar, apakah saudara kenal Memi? Dia jawab kenal.

Kedua saya tanya siapa Memi? Kata dia Memi itu pengusaha bahan pokok. Kemudian saya tanya lagi, Memi ada hubungan apa dengan Bulog? Dijawablah, Memi katanya lagi daftar ikut distributor gula. Memang dia usaha gula. Kalau enggak salah dia salah satu terbesar di Sumbar.

Kemudian apa yang ter­jadi?
Setelah itu, Pak Irman kemudian menelepon saya kembali pada Juli 2016. Seingat saya setelah tang­gal 6 atau 7 Juli. Pertanyaannya kenapa Memi sudah daftar tanggal 30 kok tidak dilayani.

Saya jawab, karena belum ada juklak. Karena pada tanggal itu Bulog belum punya gula impor. Gula baru masuk tanggal 20 Juli. Kalaupun divisi saya diteken untuk mengeluarkan tidak ada yang bisa dikeluarkan. Gula masuk gudang tanggal 20 Juli. Tindak lanjut dari divre padang kemudian dikirim surat ke Divisi Regional DKI pada 25 Juli. Lama karena ada syarat.

Jadi anda tidak menindak­lanjuti rekomedasi Irman terhadap CV Semesta ya?
Perlu saya jelaskan, pada 30 Juni sebelum saya dihubungi Pak Irman, CV Semesta Berjaya telah mengajukan permoho­nan pembelian gula impor dari Bulog. Jadi tidak benar kalau CV Semesta Berjaya mendapat rekomendasi dari Pak Irman. Karena tak ada rekomendasi yang mengikat dari Pak Irman kepada kami. Dan telepon Pak Irman beberapa waktu setelah Lebaran bukan untuk memaksa kami memberi kuota impor.

Saat berkomunikasi dengan Irman, anda sempat deliper­kenalkan dengan Dirut CV Semesta Berjaya, Xaveriandy Sutanto enggak?
Saya enggak kenal dengan Sutanto. Sama sekali enggak tahu.

Setelah mendapat telpon yang pertama, kalau tidak salah Bulog langsung menam­bah kuota gula. Itu kenapa?
Karena sebelumnya Pak Irman juga mengeluhkan mengenai harga gula di Sumatera Barat yang mahal. Ya saya akan segera tindaklanjuti. Dari 3.000 ton gula yang diminta Pak Irman, kami menyalurkan 1.000 ton ke Sumatera Barat. Meski de­mikian, apa yang disampaikan Irman tidak termasuk sebagai rekomendasi.

Kenapa anda bisa berpenda­pat begitu?
Sebab pada dasarnya tidak ada kewenangan Irman Gusman untuk memberi rekomendasi importasi gula. Rekomendasi importasi gula hanya dapat diberikan oleh ke­menterian terkait. Kewenangan Bulog hanya melaksanakan sesuai izin dan rekomendasi yang ada.

Oh iya, gula yang didistri­busikan itu kabarnya sebe­narnya untuk DKI Jakarta. Apa betul?
Tidak benar. Kami tidak per­nah mengalokasikan gula secara khusus untuk satu daerah ter­tentu. Itu alokasi untuk seluruh Indonesia. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya