Berita

Foto/Net

Bisnis

Kenaikan Tarif Listrik 450 Va Rentan Menyasar Wong Cilik

Pemerintah Belum Miliki Data Valid Penerima Subsidi
RABU, 05 OKTOBER 2016 | 08:54 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kementerian Energi Sum­ber Daya Mineral (ESDM) mengaku belum siap untuk mencabut subsidi listrik 3,7 juta pelanggan 450 VA, yang disinyalir tidak layak menerima subsidi.

"Pokoknya masih perlu dikaji dulu semuanya (pencabutan subsidi listrik 3,7 juta pelang­gan 450 VA), itu nggak bisa sembarangan. Kita belum siap­kan skema kenaikannya, dikaji dulu," kata Dirjen Ketenagalis­trikan Kementerian ESDM, Jar­man, saat ditemui di kantornya, Jakarta, kemarin.

Jarman menerangkan, untuk menaikkan tarif listrik pelang­gan 450 VA, membutuhkan persiapan yang matang. Misal­nya, verifikasi data pelanggan. Jangan sampai kenaikan tarif itu salah sasaran. "Subsidi listrik memang harus tepat sasaran, tapi data yang digunakan harus valid. Pencabutan subsidi untuk 450 VAtidak boleh dilakukan secara tergesa-gesa," jelasnya.


Seperti diketahui, Badan Anggaran (Banggar) DPR me­mutuskan jumlah pelanggan listrik yang mendapatkan sub­sidi dari APBN 2017 adalah sebanyak 23,15 juta. Banggar memandang, dari 22, 8 juta pelanggan listrik 450 VA, yang pantas menerima subsidi hanya 19,1 juta, sisanya 3,7 juta nggak layak. Kemudian, dari 22,3 juta pelanggan listrik 900 VA, hanya 4,05 juta pelanggan yang layak menerima subsidi. Kepu­tusan tersebut diambil dari hasil verifikasi yang dilakukan Tim Nasional Percepatan Penanggu­langan Kemiskinan (TNP2K).

Namun demikian, Jarman mengaku siap mencabut subsidi pelanggan 900 VA yang tidak tepat sasaran. Karena, pihaknya sudah memiliki data valid.

"ESDM sudah menyiapkan skema kenaikan tarif untuk 18,7 juta pelanggan listrik 900 VA. Kalau pencabutan subsidi untuk 450 VA di luar rencana pemerintah," terangnya.

Ketua Yayasan Lembaga Kon­sumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mendukung kenaikan listrik 450 VA ditunda. Menurut­nya, tidak mudah memilah mana orang yang berhak dan tidak menerima subsidi. Pemerintah harus bisa mendefinisikan secara detail mana golongan mampu dan tidak mampu, sebelum me­naikkan tarif.

"Selama ini pembatasan sub­sidi tidak efektif. Alangkah lebih baik ditunda dahulu," pintanya.

Tulus juga mengimbau masyarakat lebih pandai men­gelola keuangan. Sebab, menu­rut data Badan Pusat Statistik (BPS), penyebab kemiskinan sejatinya bukan dari beban tarif listrik, tetapi biasa membeli pulsa dan rokok.

"Kemudian, dari sisi bahan makanan, harga beras. Mahal­nya harga beras juga penyebab kemiskinan. Dalam hal ini pe­merintah harus bisa menekan harga beras," tegas Tulus.

Kenaikan Bertahap

Anggota Komisi VII DPR Dito Ganinduto menolak pihaknya dianggap mencabut subsidi listrik rakyat kecil.

"Itu bukan mencabut, tetapi merapikan karena banyak yang layak seperti kos-kosan dan industri pakai listrik 450 VA," ungkapnya.

Sebaliknya, lanjut Dito, dari hasil verifikasi data, kalangan tidak mampu malah ada yang menjadi pelanggan 900 VA. Ma­kanya, pelanggan 900 VA yang masuk golongan tidak mampu, subsidinya tidak dicabut.

Namun, Dito meminta, pemer­intah melakukan kenaikan tarif secara bertahap. Sebab, jum­lah pelanggan yang subsidinya akan dicabut, jumlahnya cukup signifikan. "Kenaikan tarif lis­trik jangan sampai mengerek inflasi," ingatnya. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya